MINAHASA UTARA, iNews.id - Tim Inafis Polda Sulawesi Utara melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi robohnya konstruksi overpass di atas proyek jalan tol Manado-Bitung, tepatnya di Desa Tumaluntung, Rabu (18/4/2018). Olah TKP itu untuk mencari penyebab pasti insiden yang menyebabkan dua pekerja tewas tertimbun materian reruntuhan.
Pantauan iNews, seusai mengevakuasi kedua korban tewas yang tertimbun material semen cor, tim inafis Polda Sulut langsung memasang garis polisi di sekitar lokasi kejadian. Hal ini untuk menyediakan ruang penyelidikan bagi petugas dan memasang jarak terhadap banyaknya masyarakat sekitar yang terus berdatangan di lokasi kejadian.
Tampak petugas beberapa kali mengambil foto dari berbagai sudut di lokasi, serta meminta keterangan saksi-saksi di titik lokasi penemuan korban yang tewas tertimbun. Kapolda Sulut Irjen Pol Bambang Waskito juga berada di lokasi memantau perkembangan penyelidikan.
"Kami masih belum mengetahui kesalahan teknis runtuhnya konstruksi pada proyek ini. Kami masih menyelidiki dari tim inafis dan konsultan teknis Dinas Pekerjaan Umum," ujar Kasubbid Penmas Polda Sulut, AKBP Soleman Dai.
Dia melanjutkan, untuk kepentingan penyelidikan, operasional pembangunan proyek sementara akan diberhentikan hingga diketahui penyebab pasti insiden tersebut. "Proyek dihentikan sementara menunggu hasil penyelidikan," tuturnya.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya, Puspita Anggraeni mengatakan, konstruksi yang roboh yakni overpass akses Jalan Tumaluntung, yang melintas di atas lokasi rencana jalan tol Manado-Bitung (underpass), dan bukan konstruksi jalan tol Manado-Bitung (belum terbangun).
Konstruksi bangunan proyek itu roboh Selasa (17/4) saat dilakukan pengerjaan. Ada tiga korban yang terjebak saat reruntuhan terjadi. Seorang berhasil diselamatkan, sedangkan dua lainnya tewas dalam insiden yang menyita perhatian publik tersebut.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait