LOMBOK, iNews.id - Tim penyelamat berhasil mengevakuasi sebanyak 386 jiwa keluar dari dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB), pascagempa bumi berkekuatan 6,4 SR yang menguncang NTB pada Minggu (29/7/2018) pagi, pukul 06.47 Wita.
Jumlah tersebut merupakan catatan evakuasi sementara dari posko pendataan dan kesehatan yang terletak di Desa Bawak Enao, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Data tersebut merupakan data evakuasi hingga Senin (30/7) petang, pukul 18.00 Wita.
Dari 386 jiwa yang selamat, tercatat 181 di antaranya merupakan para pendaki mancanegara. Sisanya dengan jumlah 205 jiwa, merupakan para pendaki lokal bercampur dengan jumlah porter guide.
"Dari jumlah yang berhasil diselamatkan, sebagian besar memang merupakan para pendaki asal Thailand," kata Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Mohammad Faozal di Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Senin (30/7/2018).
Terkait dengan penyelamatan ini, Kepala Balai TNGR Sudiyono menjelaskan bahwa jumlah yang menjadi target evakuasi tim penyelamat berpatokan pada daftar pendakian 27-28 Juli 2018. Dalam rentang waktu dua hari tersebut, tercatat ada 576 jiwa.
"Jadi memang dari data yang kita punya, 330 lebih di antaranya warga Thailand, banyak dari mereka," kata Sudiyono yang ditemui di Kantor Resor Sembalun.
Jumlah tersebut merupakan angka para pendaki, porter guide yang bertahan di Danau Segara Anak, pascagempa bumi yang mengakibatkan salah seorang di antaranya meninggal dunia akibat tertimpa longsor batu di jalur Dana Segara Anak-Bukit Pelawangan.
Namun hingga kini, jelasnya, tim penyelamat sudah berhasil mengevakuasi sebagian besar korban yang sebelumnya berada di Danau Segara Anak. "Untuk sisanya, mereka sekarang sudah sampai pos 2 jalur pendakian resmi Sembalun. Hanya saja masih ada 6 orang lagi yang bertahan di sana (Danau Segara Anak)," ucapnya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan masih ada 689 pendaki dan wisatawan yang hingga kini terjebak di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Mereka kemungkinan belum bisa turun karena sejumlah jalur pendakian tertutup longsor pascagempa bumi berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR) mengguncang Pulau Lombok dan Sumbawa, serta Bali, Minggu (29/7/2018).
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, sampai hari ini belum dapat memastikan jumlah pendaki yang masih bertahan di Gunung Rinjani setelah terjadinya bencana gempa bumi.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait