Polisi menangkap dua santri Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Mujawwidin Jambi yang menganiaya adik kelasnya hingga tewas. (Foto: Budi Utomo).

KOTA JAMBI, iNews.id - Polisi mengungkap kasus kematian santri Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Mujawwidin, Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi. Santri bernama Ainul Harahap berusia 13 tahun itu tewas dianiaya oleh dua kakak kelasnya. 

Kapolres Tebo AKBP I Wayan Arta Ariawan mengungkapkan, motif pelaku menganiaya hingga tewas karena persoalan sepele, yaitu sakit hati ditagih utang oleh korban.

"Motifnya dari korban pernah meminjamkan uang kepada anak yang berkonflik dengan hukum (pelaku) lalu ada sempat komunikasi korban menagih utangnya itu. Jadi penyapaian korban itu lah sehingga anak yang berkonflik dengan hukum ini merasa tersinggung karena ditagih-tagih terus," ujar AKBP I Wayan Arta saat konferensi pers di Mapolda Jambi, Sabtu (23/3/2024).

Kasus ini terungkap setelah penyelidikan berjalan empat bulan. Pelaku, yaitu berinisial RA (15 tahun) dan RAH (15 tahun). Pelaku menganiaya korban hingga korban tewas dengan menggunakan balok kayu.

Selain itu, Pelaku juga diinjak serta disentrum. Pelaku RA merupakan eksekutor yang menyiksa korban hingga tewas. Sedangkan Pelaku RAH berperan memegang kedua tangan korban agar tidak bisa kabur.

"Saya pukuli pakai kayu, saya injak," kata Pelaku RA. 

Sebelumnya, warga Tebo digegerkan dengan tewasnya seorang santri di rooftop lantai tiga asrama santri pondok pesantren. Mulanya, korban yang berasal dari Desa Muara Kilis, Kecamatan Tengah Ilir ini, diinformasikan tewas diduga karena tersengat arus listrik pada Selasa (14/11/2023).

Pihak keluarga yang curiga dengan kematian anaknya tidak terima dan memilih membuat laporan ke polisi. Atas persetujuan pihak keluarga pada Senin (20/11/2023), makam Ainul dibongkar polisi  untuk menyelidiki penyebab utama kematian korban.

Menurut pihak keluarga, kematian anaknya sangat tidak masuk akal karena di sekujur tubuh putranya terdapat sejumlah luka tidak wajar.

Ironisnya lagi, keluarga juga tidak mendapatkan informasi yang jelas dari pihak pesantren jika anaknya tewas. Lebih prihatin lagi, pihak keluarga mendapat informasi kematian anaknya justru dari tetangganya.


Editor : Kurnia Illahi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network