LEBAK, iNews.id – Pemkab Lebak, Banten akan merelokasi warga yang terdampak bencana tanah bergerak di Desa Gunungwangun, Kecamatan Cibeber, dan Desa Sudamanik, Kecamatan Cimarga karena berpotensi terjadi longsoran hebat. Dalam beberapa pekan ini curah hujan di daerah itu cenderung meningkat.
Namun, relokasi tersebut masih menunggu hasil penelitian dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geologi (PVMBG) Bandung. Pemerintah daerah menyiapkan lahan seluas satu hektare di Kecamatan Cimarga untuk relokasi. "Kami berharap relokasi itu bisa direalisasikan dalam waktu dekat itu," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Kaprawi, Kamis (21/2/2019).
Menurut Kaprawi, ancaman bencana alam di daerah itu cukup membahayakan karena berbatasan langsung dengan bencana longsor di Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat, yang mengakibatkan puluhan orang meninggal dunia.
Selain itu, BPBD akan berkoordinasi dengan TNI, Polri, BNPB, BMKG, PVMBG Bandung,Relawan dan Pemerintah Provinsi Banten. "Kami berharap dengan koordinasi itu penanganan bencana lebih cepat," katanya.
Menurut dia, BPBD sudah menyampaikan peringatan dini bagi warga korban bencana retakan tanah di Kecamatan Cimarga dan Kecamatan Cibeber menyusul curah hujan di daerah itu cukup tinggi. "Kami berharap warga mengungsi ke tempat yang lebih aman karena khawatir curah hujan ini menimbulkan longsoran tanah," katanya.
Saat ini, lokasi retakan tanah di Desa Sudamanik Kecamatan Cimarga sebanyak 115 rumah mengalami kerusakan dan di antaranya beberapa rumah roboh. Masyarakat yang tinggal di lokasi bencana di daerah itu sebanyak 165 kepala keluarga.
Warga Desa Gunungwangun Kecamatan Cibeber sebanyak 36 jiwa tinggal di pengungsian tenda BPBD. "Kami berharap warga meningkatkan waspada guna mengurangi risiko kebencanaan," katanya.
Warga Kampung Jampang, Desa Sudamanik, Kecamatan Cimarga, Lebak, Banten mulai meninggalkan rumah dan kampung halaman mereka menyusul bencana tanah bergerak.
Mereka memilih pindah ke tempat saudara karena hingga kini belum menerima bantuan dari pemerintah. Bencana itu telah mengakibatkan 117 rumah warga rusak parah dan sebagian di antaranya rata dengan tanah.
Ketua RT 02/09 Kampung Jampang Cikuning, Desa Sudamanik Ubay mengatakan masyarakat di daerah ini mengungsi ke tempat yang lebih aman karena curah hujan sepanjang Kamis (21/2/2019) cukup tinggi. "Semua warga yang rumahnya hampir roboh kini mengungsi karen khawatir retakan tanah menimbulkan longsor," katanya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait