Manager Warsih untuk Suku Anak Dalam, Robert Aritonang mengatakan, hal paling penting bagi Suku Anak Dalam agar bisa betah tinggal di KTM dengan memberi mereka lahan perkebunan untuk kehidupan selanjutnya.
“Ketika mereka punya lahan perkebunan, kehidupan terjamin mereka akan betah hidup di permukiman,” katanya.
Sebagian besar Suku Anak Dalam masih hidup nomaden dan mengandalkan kehidupan dari berburu, mencari rotan dan getah.
Populasi Suku Anak Dalam di Kabupaten Sarolangun sekitar 1.500 jiwa tersebar di Kecamatan Cerminan Gedang, Bathin Lapan, Mandiangin dan Limun. Paling banyak mereka bermukim di Kecamatan Air Hitam sekitar Taman Nasional Bukit 12.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait