Massa membakar Kantor Bupati Waropen dan sejumlah kantor instansi lainnya. (Foto: iNews/Chanry Andrew Suripatty)

WAROPEN, iNews.id – Warga Kabupaten Waropen, Papua merusak dan membakar kantor bupati dan beberapa kantor instansi lainnya, Jumat (6/3/2020). Amuk massa itu diduga karena mereka marah Bupati Waropen Yeremias Buinei ditetapkan tersangka oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Papua terkait kasus dugaan gratifikasi senilai Rp19 miliar, Kamis (5/3/2020). 

Aparat keamanan yang tiba di lokasi kejadian, berusaha menghalau massa yang anarkistis dengan mengeluarkan tembakan peringatan. Hingga sore ini, aparat gabungan TNI-Polri melakukan penjagaan pada sejumlah titik di Kota Waropen, menyusul aksi massa susulan. 

Kapolres Waropen, AKBP Suhadak menjelaskan 100 anggota polisi diturunkan sejak Kamis malam. "Tak ada korban jiwa dalam kejadian pagi tadi. Sejumlah kantor pemerintahan dibakar dan dirusak massa," katanya, Jumat (6/3/2020).

Suhadak menyebutkan belum diketahui kerugian akibat aksi massa ini. "Banyak kaca perkantoran yang pecah, pintu-pintu perkantoran. Awalnya massa membakar kantor bupati dan merembet hingga ke kantor lainnya, termasuk kantor kas dan keuangan daerah," ujarnya. 

Polisi belum menangkap pelaku pengerusakan kantor pemerintahan itu. Walau demikian polisi telah mengantongi sejumlah nama pelaku utama dari aksi anarkis warga tersebut. 

"Kami sudah kantongi siapa saja yang terlibat, namun belum menetapkan pelaku utama untuk aksi pengrusakan itu," ujarnya. 

Warga Waropen mengungkapkan, amuk massa terjadi sejak Jumat subuh. "Sekitar pukul 05.00 WIT atau pukul 06.00 WIT, orang-orang teriak, kami disuruh lari, ada kelompok massa mengamuk dan bawa senjata tajam," kata warga Waropen tersebut. 

Saat kejadian, dia melihat kelompok massa itu berlarian ke arah kantor bupati dengan membawa panah dan alat tajam lainnya. "Saya dengar polisi sudah banyak di atas (kompleks perkantoran). Jadi sementara ini aktivitas kami di rumah saja,” ujarnya.

Kondisi Kota Waropen kini berangsur kondusif pascaamuk massa tersebut. Meski demikian, aparat gabungan TNI/Polri tetap berjaga-jaga di lokasi mengantisipasi amuk massa susulan.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network