Bahkan, untuk beraktivitas sehari-hari warga menggunakan perahu. Tidak hanya itu, dampak wisatawan yang berkunjung ikut menurun drastis.
"Untuk wisatawan atau pengunjung mengalami penurunan lebih dari 50 persen," ujar Mursalin yang juga petugas jaga percandian terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Dia menambahkan, biasanya wisatawan per hari bisa mencapai 1.500 orang. Namun, sejak adanya banjir ini yang datang sekitar 500 orang.
"Yang berkunjung rata-rata mereka tidak tahu karena orang jauh. Mereka yang tahu tidak datang lagi," ungkapnya.
Dia berharap, banjir yang menggenangi kanal-kanal percandian di komplek percandian peninggalan kerajaan Sriwijaya tersebut cepat surut.
"Sebentar lagi lebaran sehingga wisatawan yang ingin berlibur tidak terganggu," harapnya.
Editor : Candra Setia Budi
Artikel Terkait