"Dia sudah menganggur dan sebentar lagi keduanya mau menikah tetapi tidak mempunyai uang sehingga walaupun gunakan identitas KTP orang lain, keduanya nekat berangkat ke Pontianak untuk mencari kerja disana," ungkap Benedikus Beke.
Mewakili pihak keluarga, Benediktus Beke berharap supaya jasad keduanya segera ditemukan. “Dalam kondisi apa pun, kami sudah menerima sebagai sebuah musibah,” ucapnya.
Dia juga berharap, meski berbeda identitas jangan sampai menghilangkan hak-haknya keduanya sebagai warga negara dan sebagai penumpang dalam penerbangan itu.
"Soal perbedaan KTP dan identitas hanya bersifat administratif tetapi benar jasad itu adalah keluarga kami. Kami minta supaya hak-hak dia diberikan baik dari Perhubungan maupun dari Jasa Raharja,” katanya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait