SMP Islam Terpadu Insan Robani, Kotabumi, Lampung Utara, Lampung. (Foto: iNews/Jimi Irawan)

LAMPUNG UTARA, iNews.id - Sejumlah siswa kelas VII SMP Islam Terpadu (IT) Insan Robani, Kotabumi, Lampung Utara (Lampura), Provinsi Lampung, menjadi korban bullying atau perundungan oleh kakak tingkatnya. Empat pelaku yang menyekap para adik kelasnya di kamar mandi itu akhirnya dikeluarkan dari sekolah.

Kepala Pemondokan SMP IT Insan Robani Arif Budiman mengatakan, empat siswa yang dipecat duduk di kelas VIII SMP IT Insan Robani, Kotabumi. Pemecatan itu sebagai sanksi karena tindakan mereka yang melakukan perundungan terhadap tujuh siswa kelas VII saat menjalani boarding school atau asrama sekolah.

Keputusan itu diambil setelah para orang tua korban memprotes pihak sekolah. Pengelola SMP IT Insan Robani akhirnya memutuskan untuk mengembalikan para siswa kepada orang tuanya.

"Kami berikan sanksi pembinaan dengan mengembalikan mereka ke orang tua. Dalam artian, mereka harus mencari sekolah yang lebih baik lagi," ujar Arif Budiman, Rabu (18/11/2020).

Arif mengaku, aksi perundungan terjadi di sekolah karena kelalaian pihaknya dalam melakukan pengawasan kepada para siswa. Sanksi pemecatan itu diharapkan menjadi pembelajaran agar hal serupa tak terulang.

Sementara itu, Kepala Seksi SMP Dinas Pendidikan Lampung Utara, Merlyn Sofia, mengaku sangat menyayangkan kejadian bullying yang terjadi di SMP IT Insan Robani Arif Budiman.

Pascakejadian itu, Dinas Pendidikan bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Pemkab Lampura menginisiasi mediasi antara keluarga korban dan pelaku.

"Setelah dilakukan mediasi ini, alhamdulillah semua menerima. Aksi bullying yang dilakukan merupakan regenerasi dari kakak kelas mereka terdahulu dan kini dilakukan terhadap adik kelas mereka," kata Merlyn.

Kasus bullying ini terjadi belum lama ini. Sejumlah siswa kelas VII SMP IT Insan Robani, Kotabumi, mengaku menjadi korban perundungan atau bullying oleh kakak tingkatnya. Selain mengalami kekerasan fisik, mereka juga mengalami pelecehan seksual.

"Kalau ada makanan harus diberikan kepada mereka, ada duit diminta juga. Suatu waktu kami pernah juga disekap dalam kamar mandi dan dipukuli karena melakukan perlawanan," kata salah satu siswa berinisial A (13).

Tindakan dari kakak kelas tersebut membuat dia dan teman-temannya merasa tidak nyaman saat bersekolah. Menurut dia, sudah seharusnya senior dapat menjadi contoh atau memberikan pelajaran yang baik kepada adik-adiknya.

"Namun, di sana yang terjadi kebalikannya. Kami tidak berani bicara karena takut dipukuli dan diancam, jadi kami memilih diam," katanya.

Hal senada diungkapkan siswa lainnya, AG. Menurutnya, kejadian tersebut sudah cukup lama dialami. Hampir setiap hari mereka dimintai kakak kelas uang. Ingin mengadu ke guru atau kepala sekolah, mereka malah mendapatkan ancaman dari kakak kelas.

"Kami sering dimintai uang sama kakak kelas, mulai dari Rp1.000 hingga Rp5.000 per hari. Apabila kami tidak memberikan uang, kami disekap di dalam kamar mandi dan dipukul," kata AG.


Editor : Maria Christina

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network