MADIUN, iNews.id – Pemerintah Kota Madiun terus mematangkan ekosistem ekonomi berbasis kelurahan lewat Program Koperasi Merah Putih.
Setelah resmi melantik pengurus dan pengawas koperasi se-Kota Madiun, Rabu (30/7/2025) di Asrama Haji, Wali Kota Madiun Dr. Maidi memastikan bahwa program ini segera berjalan dan seluruh kebutuhan permodalan akan dijamin oleh pemerintah daerah.
Total ada 27 Koperasi Merah Putih yang akan beroperasi di masing-masing kelurahan, menyasar berbagai sektor kebutuhan masyarakat mulai dari bahan pokok, LPG, kuliner, hingga layanan jasa seperti pengelolaan sampah dan laundry.
“Embrionya sudah siap. Lapak sudah ada di setiap kelurahan. Hari ini Bappeda juga melakukan kajian kebutuhan tiap kelurahan. Beras berapa, LPG berapa, semuanya akan dihitung dan langsung disuplai oleh koperasi yang ada di kelurahan masing-masing,” ujar Maidi usai acara pelantikan.
Dia menegaskan bahwa sistem koperasi ini akan mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap pasar luar serta menghindari praktik percaloan, terutama untuk kebutuhan pokok serta barang-barang bersubsidi seperti LPG 3 kilogram.
“Kalau sudah masuk koperasi, enggak ada cukong lagi. Semua distribusi akan langsung dari distributor ke koperasi. Pemerintah menjadi penjaminnya,” ucapnya.
Menurut Maidi, permodalan bukan lagi menjadi persoalan yang membebani koperasi karena pihaknya menjamin langsung seluruh barang yang masuk.
“Barang yang dikirim distributor ke koperasi itu dijamin pemerintah. Kalau enggak dibayar, ya saya yang bayar. Ini demi kelancaran distribusi dan menjaga harga tetap stabil,” katanya.
Selain kebutuhan pokok, koperasi juga diarahkan untuk membangun kerja sama antarwilayah dan antar-kelurahan. Salah satunya untuk mengelola potensi transaksi ekonomi dari daerah luar seperti Kediri dan Magetan yang selama ini masuk ke Kota Madiun.
“Misalnya laundry dari pengelolaan sampah, nanti koperasi Merah Putih yang siapkan mesin. Pengusaha tinggal kerja sama. Per kilonya berapa, itu urusan bisnis. Yang penting, koperasi hadir sebagai penggerak ekonomi lokal,” kata Maidi.
Tiga koperasi percontohan di Kelurahan Nambangan Lor, Winongo, dan Kerto ditargetkan mulai beroperasi pada bulan depan. Namun, Maidi optimistis seluruh koperasi di 27 kelurahan bisa berfungsi penuh sebelum akhir tahun.
“Secara administrasi semua sudah lengkap, termasuk legalitas notaris. Tahun ini harus jalan semua. Kita jadikan percontohan nasional. Kita ingin menunjukkan bahwa koperasi bisa menjadi tulang punggung ekonomi rakyat,” ujarnya.
Maidi juga meminta agar seluruh pengurus koperasi yang baru dilantik segera bekerja dan rutin menyampaikan laporan perkembangan ke Pemkot. “Kalau sudah siap, tinggal laporan. Kesulitan apa pun nanti saya yang bantu atasi langsung. Saya ini ketuanya koperasi se-Kota Madiun,” tuturnya.
Editor : Anindita Trinoviana
Artikel Terkait