Acara ini dimeriahkan pula oleh enam sekolah yang ada di 3 desa yaitu TK Alorawe, SD Inpres Rawe, SDN Rawe II, SDI Alorawe, SMPN 1 Satap Boawae di Desa Nagerawe dan SMK Floras Rawe Desa Focolodorawe.
Sekretaris Komisi II DPRD Nagekeo ini berharap kegiatan yang digelar dapat mendorong kreativitas dan inovasi di kalangan anak-anak. "Tujuan kegiatan ini adalah membangun soliditas dalam masyarakat dan desa berbasis literasi," ucapnya.
Kosmas yang juga Ketua Panitia Umum Semarak Literasi ini mengapresiasi masyarakat yang antusias mengikuti berbagai lomba, termasuk pertandingan voli dan semarak literasi dengan kegiatan pidato, membaca pemahaman serta pembacaan puisi.
Begitu pula pada pentas seni menjadi daya tarik tersendiri, misalnya menari kelinci oleh Kober Naungan Kasih dan paduan suara dari SMP Negeri 1 Satap Boawae. Enam sekolah turut berpartisipasi, termasuk SD Inpres Alorawe, SD Negeri Rawe 2, dan SMK Floras.
Menurutnya, peran serta pemerintah desa sangat mendukung terselenggaranya acara ini, memperkuat soliditas masyarakat di tiga wilayah tersebut. Dukungan juga datang dari Yayasan Litara dan ITB Bandung, menambah semangat bersama dalam merayakan kemerdekaan.
Melalui acara ini, diharapkan masyarakat dapat lebih kreatif dan inovatif dalam mengisi kemerdekaan yang ke-80 serta semangat dalam membangun desa. Masyarakat di kawasan Rawe Raya dinilai telah menunjukkan semangat kebersamaan dan memperkuat rasa nasionalisme.
Suasana cinta Tanah Air oleh warga Rawe Raya juga terlihat jelas pada Upacara Peringatan HUT ke-80 RI. Diawali Misa Syukur dan dilanjutkan dengan upacara bendera yang diikuti oleh siswa-siswi dan para guru dari sekolah-sekolah.
“HUT RI ke-80 menjadi momen konsolidasi membangun soliditas, memupuk kebersamaan untuk membangun dari kampung, membangun dari desa, membebaskan dari belenggu yang masyarakat masih rasakan dan alami,” katanya.
Siswa SMK Floras, Carlos mengatakan, peringatan HUT Ke-80 RI menjadi momentum bagi generasi muda untuk terus menjiwai semangat para pejuang yang telah berjuang dalam mencapai kemerdekaan.
“Kami harus menjiwai semangat para pejuang agar tidak lupa dengan sejarah dan bisa melanjutkan perjuangan mereka,” katanya.
Kepala Desa Nagerawae Falentinus Laddo berharap kemerdekaan dirasakan secara merata, terutama di daerah terluar dan tertinggal.
"Kami ingin pembangunan desa kami sejajar dengan wilayah lain di Nagekeo,” katanya.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait