Namun, kata Litman, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa itu memiliki parameter update dengan Mw=6,3. Di mana guncangan gempa ini dirasakan di Pulau Enggano, II-III MMI, Kota Bengkulu dan Kabupaten Kepahiang II MMI.
Kemudian, berselang sekira 20 menit, gempa kembali mengguncang Pulau Enggano, tepatnya pukul 20.06 WIB, dengan M=4,4. Gempa itu pada koordinat 5.78 LS - 101.98 BT, atau berjarak 57 km Barat Daya, Pulau Enggano, pada kedalaman 10 Km.
“Gempa akibat adanya aktivitas subduksi pertemuan lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia,” kata Litman.
Gempa susulan kembali terjadi pada pukul 20.10 WIB atau berselang 4 menit kemudian, dengan M=4,4 pada koordinat 5.74 LS - 101.97 BT atau berjarak 54 km Barat Daya, Pulau Enggano, pada kedalaman 10 Km.
Berselang, 7 menit kemudian, atau pukul 20.17 WIB, gempa dengan M=4,3 kembali mengguncang Pulau Enggano. Gempa ini pada episenter koordinat 5.81 LS - 101.72 BT atau berada di 79 km Barat Daya, Pulau Enggano, dengan kedalaman 20 Km.
Gempa kembali terjadi pada pukul 21.20 WIB, dengan M=4,1. Lokasinya pada koordinat 5.78 LS - 101.74 BT atau berada di 76 km Barat Daya, Pulau Enggano, pada kedalaman 75 Km.
Berselang sekira 40 menit atau pukul 22.03 WIB, di Pulau Enggano, kembalo diguncang gempa M=3,7. Gempa ini pada episenter koordinat 5.59 LS - 102.55 BT atau berjarak 41 km Tenggara, Pulau Enggano, dengan kedalaman 161 Km.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait