PALU, iNews.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Fisika (BMKG) Palu mengingatkan warga Provinsi Sulawesi Tengah agar mewaspadai dampak fenomena La Nina.
BMKG memprediksi La Nina berdampak terjadinya hujan lebat yang berpotensi menimbulkan banjir dan longsor.
"Menurut analisis kami berbasis dampak, selama sepekan ke depan sejumlah daerah di Sulteng rentan berpotensi hujan lebat dengan efek ditimbulkan, banjir atau genangan," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis Al-Jufri Palu Nur Alim, Senin (15/11/2021).
Dia menjelaskan, kerentanan ini dipicu fenomena La Nina yang diprediksi akan berlangsung hingga Februari 2022 dengan dampak yang ditimbulkan berupa banjir tanah tanah longsor serta peristiwa alam lainnya.
Karena itu, pemerintah dan masyarakat diminta agar senantiasa menjaga kebersihan lingkungan, terutama saluran air dan tempat-tempat berpotensi menimbulkan kenangan air.
"Dampak La Nina di Sulteng masih dalam kategori normal, meski begitu masyarakat harus tetap waspada serta tidak mengabaikan imbauan pemerintah," ucap Alim.
Menurut BMKG, La Nina 2020/2021 sebelumnya telah memberikan dampak merugikan bagi masyarakat, misalnya petani garam di Talise, Kota Palu merugi karena fenomena ini meningkatkan curah hujan hingga 40 persen dari kondisi normal.
Dari 12 kabupaten/kota di Sulteng, daerah yang dilanda bencana hidrometeorologi diantaranya Kabupaten Sigi, Banggai, Donggala dan Toli Toli, sedangkan kabupaten/kota lain frekuensinya kurang dari tiga kali.
"Dalam fenomena ini Kabupaten Parigi Moutong yang banyak diterpa bencana hidrometeorologi," kata Alim.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait