2. Keraton Kaibon
Keraton Kaibon dibangun pada 1815. Ini keraton kedua di Kerajaan Banten setelah Keraton Surosowan. Berbeda dengan Keraton Surosowan yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan, Keraton Kaibon dibangun untuk kediaman Ratu Aisyah. Nama Kaibon diambil dari kata keibuan yang berarti bersifat seperti ibu yang lemah lembut dan penuh kasih sayang.
Keraton Kaibon juga diserang oleh pasukan Belanda yang dipimpin oleh Gubernur VOC Jenderal Daendels pada 1832. Penyerangan ini terjadi akibat penolakan Sultan Syaifudin atas permintaan sang jendral untuk meneruskan pembangunan Jalan Raya Anyer Panarukan.
Saat ini yang tersisa dari bangun Keraton Kaibon hanya beberapa ruangan dan puing-puing beserta fondasi bangunan yang masih bisa dikunjungi.
3. Meriam Ki Amuk
Menurut Valentijn, Meriam Ki Amuk merupakan hadiah pernikahan yang diberikan oleh Sultan Demak kepada Sultan Hasanuddin ketika menikah dengan putrinya.
Kisah lain menyebutkan pada tahun 1528-1529 Sultan Trenggono menghadiahkan sepucuk meriam besar buatan Demak kepada penguasa baru di Banten sebagai bentuk penghargaan.
Meriam Ki Amuk adalah meriam legendaris Kesultanan Banten. Memiliki ukuran yang cukup besar yakni panjang 341 cm, diameter bagian belakang 66 cm, diameter mulut atau moncong bagian luar 60 cm, bagian dalam 32 cm dan lebar bagian yang menonjol 1,15 m.
Meriam ini bisa ditemui halaman Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait