PANGKALPINANG, iNews.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) membentuk Komite Penentu Harga Lada (PHL). PHL tersebut bertujuan untuk menentukan harga acuan lada di Provinsi Babel dan demi memperkuat nilai komoditas ini yang terus terpuruk.
Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemprov Babel Deki Susanto mengatakan, PHL akan dijadikan sebagai acuan oleh Kantor Pemasaran Bersama Lada Babel dalam melakukan tata kelola pemasaran lada putih Babel.
"Tim ini terdiri atas berbagai komponen masyarakat, mulai dari perwakilan Dinas Perindustrian Perdagangan Babel, Dinas Pertanian Babel, Dinas Kominfo Babel, BUMD Babel, perwakilan petani, perwakilan eksportir, dan kalangan akademisi," kata Deki, Kamis (3/9/2020).
Deki mengatakan, nantinya tim ini akan melakukan rapat secara rutin dalam menentukan harga lada acuan KPB dengan mempertimbangakan berbagai faktor. Mulai dari harga pokok penjualan (HPP) petani lada, harga lada dunia, faktor iklim, faktor panen, jumlah produksi lada, kurs mata uang dunia dan faktor supply and demand.
"Jadi semua faktor yang berpotensi mempengaruhi harga lada akan dijadikan pertimbangan dengan azas kewajaran," ujarnya.
Harapannya, tim dapat membantu baik petani lada, pedagang, dan pasar komoditas atau bursa lada untuk memanfaatkan harga acuan tersebut di Babel.
"Tim ini bagian dari usaha Pemprov Babel untuk berusaha mengembalikan kejayaan lada di Bumi Babel yaitu berusaha, dan berdaulat. Babel punya lada Muntok White Pepper (MWP) dengan kualitas baik," katanya.
Tim Komite Penentu Harga Lada (KPHL) Provinsi Kepulauan Babel sebelumnya mulai membahas penentuan harga lada Babel, Senin siang (31/8/2020) di Ruang Serba Guna Kantor Pemasaran Bersama (KPB) Lada Provinsi Babel di Air Itam Pangkalpinang.
Direktur BUMD Bumi Bangka Belitung Sejahtera (B3S) Saparuddin mengatakan, untuk saat ini tim bisa membuat harga di tingkat petani sebagai kepentingan acuan harga bursa saja.
Dalam harga acuan, harus ada harga untuk pembelian di tingkat petani. Kemudian, harus da beberapa yang sudah dipetakan di antaranya harga perolehan, harga pasar dari instasi pemerintah yang setiap hari dicek ke petani lada, pengepul, dan gudang.
Untuk menentukan harga lada Babel, perlu ada acuan harga lada yang pasti. Selain itu ditambah lagi komponen lainnya, yaitu harga pokok produksi petani, kualitas dan mutu lada, kurs Dolar, stok, dan kondisi musim panen negara produsen lada tersebut.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait