PANGKALPINANG, iNews.id - Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan, negara sekarang ini dihadapkan kepada gangguan kapitalisme dan terorisme.
Menurut Mahfud MD, saat ini tidak ada lagi perang ideologi, tetapi perang kapitalisme dan terorisme sangat mengganggu dunia termasuk Indonesia.
“Kita dihadapkan kepada perang kapitalisme, di mana terjadi persaingan global dan pasar bebas serta terorisme yang harus disikapi," kata Mahfud MD saat menjadi narasumber dalam Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VII di Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung, Kamis (27/2/2020).
Dalam kesempatan itu, Mahfud MD kembali menegaskan tidak ada pertentangan antara Pancasila dan agama karena keduanya memiliki nilai fundamental yang tidak bisa bergeser.
Menurut Mahfud, Pancasila merupakan sebuah ideologi yang meramu semua nilai-nilai agama dan melindungi pemeluknya.
"Di dalam Pancasila itu ada dua nilai dasar yaitu nilai fundamen dan nilai instrument. Jadi, tidak ada kontradiksi, apalagi permusuhan antara Pancasila dan agama," ujarnya.
Mahfud mengatakan, nilai fundamental tidak pernah bergeser tetapi nilai instrumental yang bisa berubah dan bisa diubah.
"Kalau yang fundamental tentu tidak bisa berubah, instrumennya yang bisa berubah. Undang-undang dasar saja bisa diubah karena itu instrumen," ujarnya.
Mahfud MD mengharapkan Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VII dapat menemukan pikiran-pikiran dari berbagai aliran untuk kebaikan umat.
"Saya menilai ini bagus, Umat Islam dari berbagai aliran berkumpul dan saling bertukar pikiran. Ini bagus digelar setiap tahun," ujarnya.
Sebelumnya, Mahfud MD berkunjung ke Keuskupan Pangkalpinang. Dalam kesempatan itu, Mahfud meminta masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus meningkatkan kerukunan antarumat beragama yang selama ini sudah terjalin dengan baik.
"Setelah saya silaturahim ke Keuskupan Pangkalpinang yang meliputi Babel dan Kepri, berdasarkan info Uskup Mgr Adrianus Sunarko OFM bahwa di sini semuanya berjalan baik dan mudah-mudahan masyarakat tidak terpancing dengan berita-berita yang tidak jelas yang dapat merusak kerukunan antarumat beragama," kata Mahfud MD.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait