Menteri Agama Nasaruddin Umar di acara pembukaan STQH Nasional XXVIII Tahun 2025 di Tugu Persatuan Kendari, Sulawesi Tenggara. (Foto: Ist)

“Merawat lingkungan adalah bentuk zikir sosial. Dalam setiap ayat tentang alam terselip pesan keseimbangan dan keadilan ekologis. Maka, mencintai Al-Qur’an berarti mencintai bumi dan sesama,” kata Nasaruddin.

STQH Nasional XXVIII Tahun 2025 digelar di Kendari pada 9–19 Oktober 2025, melibatkan lebih dari seribu peserta dari 35 provinsi di seluruh Indonesia. Total partisipan, termasuk dewan hakim, pelatih, pendamping, serta pejabat pusat dan daerah, mencapai hampir 4.000 orang.

Selain ajang tilawah dan hafalan hadis, kegiatan ini juga menjadi sarana pemberdayaan umat melalui expo UMKM, bazar, dan pasar rakyat yang menggerakkan ekonomi lokal berbasis kearifan budaya daerah.

STQH juga berperan penting dalam regenerasi ulama muda, penanaman nilai akhlakul karimah, dan penguatan kerukunan antarumat beragama. Melalui kegiatan ini, masyarakat diingatkan bahwa mencintai Al-Qur’an berarti pula merawat bumi sebagai amanah Tuhan.

Dengan semangat sinergi antara iman, ilmu, dan akhlak, pelaksanaan STQH Nasional 2025 di Kendari menjadi simbol kebangkitan spiritualitas bangsa Indonesia di tengah kemajuan zaman. Pemerintah berharap ajang ini melahirkan generasi Qurani yang tidak hanya cerdas spiritual dan intelektual, tetapi juga peduli pada lingkungan serta kemaslahatan umat.


Editor : Donald Karouw

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network