Pesawat tempur F-16 TNI AU dan F-16 milik United State (US) Pacific Air Force (PACAF) melaksanakan latihan taktik pertempuran udara di langit Pekanbaru. Foto: iNews.id/Banda Haruddin Tanjung

"ACT adalah mainly beyond visual range (BVR), mengalahkan musuh dari jarak jauh. Disimulasikan potensial musuh  menggunakan jenis rudal tertentu, baik jenis semi aktif ataupun rudal aktif, sehingga diperlukan taktik dan strategi menghindari serangan rudal tersebut, karena setiap missile memiliki kelemahan dan kelebihan," ujarnya.

Sedangkan latihan visual identification merupakan pertempuran udara jarak dekat. Sementara pertempuran mengandalkan sensor identification dilakukan untuk jarak yang relatif jauh, mengandalkan interegator yang mampu menghancurkan musuh dengan instrumen yang ada pada pesawat tanpa harus melihat secara visual.

Simulasi pertempuran di langit Pekanbaru ini dilaksanakan setelah kedua angkatan udara melaksanakan Basic Fighter Manuver (BFM) dan Air Combat Manuver (ACT) 2V1+1 pada hari sebelumnya. Dengan memahami kelebihan maupun kelemahan jenis rudal tersebut, maka setiap penerbang mampu mengantisipasinya.

"Taktik dan strategi inilah yang dipelajari secara bersama, baik penerbang TNI AU maupun US PACAF," kata Kolonel Jajang.


Editor : Erwin C Sihombing

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network