Ilustrasi kerajaan Kristen pertama di Indonesia, Larantuka. (Foto: Learning Tower (Media Pembelajaran)/YouTube)

Maka, Portugis membangun koloni di kawasan ini, sekaligus untuk menyebarkan agama Katolik. Alhasil Kerajaan Larantuka dan Portugis memiliki hubungan baik di antara keduanya. 

Kedudukan Larantuka kian kuat ketika Solor diduduki Belanda pada tahun 1613. Alhasil para pedagang itu berpindah ke Larantuka dan menjadikan wilayah itu stasiun perdagangan kayu cendana dari Timor.

Larantuka juga disulap menjadi pusat perdagangan Portugis di wilayah Indonesia tenggara. Selain itu, Larantuka turut dijadikan tempat pengungsian untuk desertir dari Dutch East India Company (VOC).

Interaksi dengan Portugis membuat Kerajaan Larantuka juga dipengaruhi secara agama. Agama Katolik kian masif berkembang di Larantuka hingga menjadikannya kerajaan kristen pertama di Indonesia. 

Berdasarkan catatan sejarah pada tahun 1606, jumlah umat Katolik di kepulauan itu sudah mencapai 50 ribu orang. Tidak sulit bagi Portugis untuk mengambil hati orang-orang Larantuka, termasuk para pembesar kerajaannya.

Raja-raja yang memerintah di Larantuka pun menyandang gelar bernuansa Portugis. Mereka dibaptis menggunakan nama Katolik dan memakai marga Diaz Viera de Godinho (DVG) beserta gelar Don, di samping gelar atau nama asli. Raja Katolik-Portugis pertama di Larantuka adalah Ola Adobala bergelar Don Francisco DVG.

Selama bertahun-tahun Kerajaan Larantuka menjadi salah satu pusat perdagangan kayu cendana yang dicari bangsa-bangsa Eropa. Namun lambat laun sumber daya alam itu akhirnya tercium oleh Belanda. Hal ini membuat Belanda bertekad menguasai Larantuka.

Salah satu hal yang membuat Belanda berambisi menguasai Larantuka karena faktor kayu cendana yang melimpah di wilayah kekuasaan Kerajaan Larantuka. Hal inilah yang membuat Belanda menyerang Portugis.

Seketika itu pula Larantuka jatuh ke tangan Belanda. Namun, kehadiran Belanda merusak segalanya. 

Belanda yang berambisi merebut dominasi perdagangan kayu cendana menyerang Portugis. Di sisi lain, Belanda justru semakin berpengaruh di kawasan Timor bagian barat.


Editor : Rizky Agustian

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network