Warga sedang berdoa di gereja. (Foto: dok.okezone).

KUPANG, iNews.id - Ratusan warga Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengungsi akibat konflik dengan warga eks Timor Timur yang menetap di Desa Tanah Merah. Saat ini mereka telah mengamankan diri ke Gereja GMIT Emaus Oebelo.

"Warga lokal dari Desa Oebelo, terutama anak-anak dan kaum perempuan terpaksa mengungsi ke bangunan gereja untuk menyelamatkan diri dari konflik antara warga Desa Oebelo dengan Tanah Merah," kata Ketua Majelis Jemaat GMIT Emaus Oebelo Pendeta Regina Bule Logo Duri di Kupang, Minggu (26/8/2018).

Dalam insiden tersebut, dua orang dilaporkan tewas terbunuh sehingga membuat warga lokal Oebelo takut dan trauma untuk kembali ke rumahnya masing-masing. Pendeta Regina mengatakan, lebih dari 200 orang yang didominasi perempuan dan anak-anak mengungsi di Gereja Oebelo sejak konflik meletus pada Jumat (24/8) malam yang mengakibatkan satu orang warga tewas.

"Ada warga yang memilih pulang ke rumah untuk makan, mandi serta berganti pakaian, sesudah itu kembali berkumpul bersama warga lainnya di gereja tersebut," ujarnya.

"Kami dari pihak gereja mengizinkan warga lokal Oebelo untuk menjadikan gereja sebagai tempat perlindungan, namun terkait dengan kebutuhan pangan, masih menjadi tanggungan masing-masing," imbuhnya

Dia mengaku telah menghubungi pihak Majelis Klasis Kupang Tengah, dan Sinode GMIT, serta pemerintahan setempat untuk merespons dan memfokuskan perhatian bagi warga Desa Tanah Merah dan Oebelo yang menjadi korban secara mental dan trauma akibat konflik.

Dia juga meminta aparat keamanan TNI-Polri terus berjaga dan selalu meningkatkan kewaspadaan di sekitar lokasi bentrok serta mengantisipasi terjadinya bentrok susulan. "Kami harap pemerintah daerah juga menyiapkan kebutuhan dapur umum untuk ketersediaan pangan yang cukup dan fasilitas obat-obatan, serta MCK bagi para warga yang berada di lokasi pengungsian," katanya.

Seorang warga Oebelo Kecil, Desa Tanah Merah, Mirace mengatakan dia bersama kelurganya terpaksa mengungsi ke gereja untuk menghindari konflik susulan. "Ada informasi yang beredar bahwa akan ada penyerangan, rumah-rumah dibakar sehingga untuk keamanan dan keselamatan kami masih mengungsi di gereja," kata Mirace.

Dia mengaku telah mengungsi ke gereja setempat sejak Jumat (24/8) malam dan masih bertahan bersama ratusan warga lainnya di lokasi pengungsian. Mirace berharap aparat keamanan segera mengendalikan situasi yang saat ini masih mencekam agar konflik antarwarga segera redah sehingga bisa kembali ke rumah masing-masing.

"Ada banyak perempuan dan anak-anak yang masih ketakutan, kami berharap tidak ada bentrok susulan lagi sehingga kondisi segera tenang kembali," katanya.

Konflik antarwarga Desa Oebelo dan Tanah Merah terjadi pada Kamis (23/8). Konflik tersebut mengakibatkan dua warga tewas, masing-masing satu orang dari kedua desa tersebut.


Editor : Muhammad Saiful Hadi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network