Bahkan, saat ada siswa lain yang tidak hadir, makanan jatahnya kerap ditambahkan untuk diberikan kepada Azizah agar bisa dibagi bersama keluarganya di rumah.
Meski hidup dalam keterbatasan, Nur Azizah tetap bersemangat bersekolah. Setiap pagi, dia berjalan kaki menuju sekolah dengan senyum kecil di wajahnya.
Azizah memiliki cita-cita sederhana namun mulia, ingin menjadi dokter agar bisa menolong orang lain, terutama ibunya yang tengah berjuang melawan penyakit.
Kisah Nur Azizah menjadi potret nyata semangat dan ketulusan di balik pelaksanaan Program MBG yang digagas pemerintah. Program ini bukan hanya soal pemenuhan gizi anak sekolah, tetapi juga menyentuh kehidupan keluarga yang berjuang di tengah kesulitan ekonomi.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait