Kesultanan Buton Anugerahi Presiden Jokowi Gelar Adat dan Budaya. (Foto: Andhy Eba)

Panglima Kesultanan Buton, La Ode Muhammad Arsal menjelaskan La, adalah ungkapan atau panggilan yang diberikan kepada nama laki-laki (orang Buton) yang disematkan atau dilekatkan dinamanya.

Ode, pujian atau sanjungan yang diberikan kepada seseorang. Diberikan karena memiliki kharisma atau sifat-sifat yang mulia. 

Lakina, dalam perspektif kearifan lokal Buton adalah jabatan, pimpinan dalam sebuah kadie atau digeneralisir lagi sebagai sebuah wilayah, daerah atau negara.

Bhawangi, batas wilayah atau ruang lingkup kerja. Misalnya Bhawangi di Indonesia, maka ruang lingkupnya dalam kewenangannya di Indonesia atau Nusantara. Tanggung jawab untuk mengelola semua potensi, sumber daya ada pada wilayah itu. 

Sedangkan Nusantara, dari perkataan atau Bahasa Kawi dipengaruhi oleh Bahasa Sansekerta. Nusa artinya pulau, dan Antara berarti luas. 

"Sehingga La Ode Muhammad Joko Widodo artinya seorang laki-laki yang memiliki sikap dan prilaku yang mulia dalam kacamata sebagai pimpinan. Siang, malam berpikir untuk kesejahteraan dan kemakmuran warga atau rakyat yang dipimpinnya," katanya.

Melalui tangan dingin Joko Widodo, Sultan Himayatudin Muhammad Saidi atau Oputa Yi Koo tercatat dalam lembaran sejarah sebagai Pahlawan Nasional Indonesia dari tanah Buton. 

"Dengan gelar tersebut Jokowi resmi dinobatkan sebagai warga, kerabat serta sesepuh Kesultanan Buton. Harapan kami semua ditangan La Ode Joko Widodo akan mengawal terbentuknya provinsi kepulauan Buton yang selama ini didambakan masyarakat," tuturnya.


Editor : Reza Yunanto

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network