INDRAGIRI HILIR, iNews.id - Kebakaran lahan dan hutan (karhutla) yang terjadi di Kecamatan Kempas, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau hingga Kamis (4/3/2021) belum bisa dipadamkan.
Mengatasi kebakaran itu, personel gabungan terdiri atas TNI-Polri dan BPBD harus bermalam di hutan untuk memadamkan api agar tidak semakin meluas.
"Dari awal terjadi karhutla di wilayah Kempas, saya sudah turun ke lokasi. Semua kekuatan kami kerahkan," kata Kepala Polres Inhil AKBP Dian Setyawan di Indragiri Hilir, Kamis (4/3/2021).
Kapolres mengatakan, untuk menjaga agar api tidak meluas, personel gabungan terpaksa mendirikan tenda di lahan masyarakat yang tidak jauh dari lokasi karhutla.
"Ini sudah masuk malam keempat kami bermalam di lokasi," kata pria alumni Akpol tahun 2001 ini.
Dia mengatakan, dengan menginap di hutan, pemadaman titik api lebih cepat dilakukan mengingat akses ke lokasi sangat jauh dan sulit ditempuh.
"Lokasi jauh dijangkau, makanya kita menginap di sini. Dari Polres dua sampai tiga jam melalui jalan tanah. Apalagi, terkadang api yang sudah kita padamkan bisa naik kembali ditiup angin," ucapnya.
Dia menyebutkan, personel yang diterjunkan sebanyak 141 orang dari Polri, TNI, BPBD, pihak perusahaan setempat dan pemerintah.
"Belum dipastikan sampai kapan tim akan bermalam di lahan tanah gambut tersebut. Nginap di sini sampai 'clear' api dan asapnya. Kami semuanya menginap di sini," katanya.
Meski pemadaman api sulit dilakukan, upaya keras petugas membuahkan hasil. Sebagian besar titik api sudah berhasil dipadamkan.
"Beberapa titik api saat ini sudah padam, kita lanjutkan pendinginan," katanya.
Dia juga mengatakan, kawasan lahan yang terbakar merupakan gambut dan semak belukar. Kedalaman gambut mencapai dua sampai tiga meter, yang terus mengeluarkan asap. Hal ini tentunya sangat menyulitkan petugas memadamkan api.
"Kendala kita, cuaca juga panas, angin kencang sering berubah arah, sumber air yang jauh," katanya.
Upaya pemadaman, sambung dia, petugas menggunakan beberapa mesin pompa air. Namun pemadaman juga dilakukan secara manual.
"Pemadaman manual berjalan kaki dan pakai sepeda motor menjangkau titik api. Alat manual yang digunakan parang, tas air dan ranting kayu," katanya.
Upaya keras petugas ini untuk menekan penyebaran asap karhutla. Karena saat ini beberapa wilayah sudah dilanda kabut asap.
"Kami akan terus berupaya maksimal menanggulangi karhutla ini. Dan kita berdoa hujan segera turun di lokasi supaya api cepat padam. Kemudian imbauan kami ke masyarakat, agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar," ujarnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait