Ilustrasi pencarian kapal tenggelam. (Foto: Sindonews)

PEKANBARU, iNews.id - Kapal pengangkut semen tenggelam usai dihantam ombak saat menuju Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau (Kepri), Minggu (27/1/2019). Beruntung, 10 penumpang di atas kapal selamat setelah sempat terombang-ambing selama beberapa jam di laut.

Humas Basarnas Pekanbaru, Kukuh Widodo menjelaskan, kapal tersebut tenggelam di Perairan Kabupaten Bengkalis. “Kapal berangkat dari Dumai dengan tujuan Tanjungpinang. Namun, dalam perjalanan, kapal dihantam ombak besar dan tenggelam," kata Kukuh, Minggu (27/1/2019).

Dia menegaskan, pihaknya mendapatkan laporan KM (Kapal Motor) BBS II tenggelam sekitar pukul 1.45 WIB. Basarnas langsung bergerak ke lokasi. Sesampai di lokasi, sudah ada tim lain yang melakukan penyelamatan awak kapal di tengah laut.

Tim gabungan TNI AL, polisi dan Basarnas melakukuan penyelamatan awak kapal yang terombang-ambing di laut. "Tujuh orang berhasil diselamatkan dan dibawa ke Kota Dumai," imbuhnya.

Ketujuh orang yang berhasil diselamatkan pertama kali yakni, Hardiana Adi Jaya, Iwan, Ismail, Mulidi Saputra Pasaribu, Wiyo dan Haris. Sementara tiga korban yang hilang bernama, Bahtiar, Budi Santoso, dan Dasril.

"Data yang kita dapat mereka terdiri dari sembilan crew kapal dan satu lagi penumpang yang merupakan saudara dari salah satu crew," ucapnya.

Selang enam jam kemudian, ketiga korban yang sempat hilang ditemukan sedang terombang-ambing di tengah laut Perairan Bintan, Kepulauan Riau.

"Tiga korban sudah ditemukan terombang-ambing pakai tutup fiber dalam keadaan selamat. Ketiga korban pergi memancing, tapi kapalnya malah tenggelam," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Tanjungpinang Budi Cahyadi.

Budi mengatakan, ketiga korban langsung dievakuasi menuju dermaga pelabuhan Kawal, Kecamatan Gunung Kijang. Kapal yang ditumpangi nelayan tenggelam diduga disebabkan gelombang tinggi karena ombak mencapai 2 meter.

Dalam pencarian, kata Budi, prakiraan cuaca berawan dengan angin Utara-Timur Laut kecepatan angin 5 sampai 20 knot, sedangkan gelombang laut tinggi 0.5 hingga dua meter. "Korban langsung dievakuasi ke Kawal, kapal mereka tenggelam disebabkan karena ombak tinggi," ujar Budi.

Pencarian korban, kata Budi, melibatkan unsur SAR Rescuer Kantor Pencarian dan Pertolongan Tanjungpinang, Pos TNI AL Kawal, Polsek Gunung Kijang dan nelayan setempat. Alat utama SAR KN. SAR Bhisma dan pompong masyarakat. Kapal nelayan itu tenggelam sekitar perairan laut Pulau Nikoi dan Batu Malang Buru, Kabupaten Bintan.


Editor : Himas Puspito Putra

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network