PENAJAM PASER UTARA, iNews.id - Puluhan warga Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur menggelar salat istisqa atau salat meminta hujan, Senin (16/9/2019).
Salat digelar di lapangan Kodim 0913 Penajam Paser Utara dengan harapan agar segera turun hujan agar kasus kebakaran hutan dan lahan yang menimbulkan asap pekat di calon Ibu Kota Negara ini bisa segera teratasi.
Meski berlangsung di tengah kepungan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan, puluhan warga dari berbagai kalangan khusyuk melaksanakan salat istisqa.
Dandim 0913/Penajam, Letkol Inf Mahmud mengatakan, salat istisqa ini digelar memohon kepada Allah SWT agar segera menurunkan hujan.
“Kita berdoa agar Allah memberikan rahmat-Nya dengan menurunkan hujan supaya kebakaran hutan dan lahan bisa segera teratasi,” katanya.
Kebakaran hutan dan lahan di Penajam Paser Utara hingga pertengahan September 2019 ini sudah menghanguskan 110 hektare lahan gambut. Kasus kebakaran itu melanda empat kecamatan, yakni Waru, Sepaku, Petung, dan Penajam.
Kabut asap pekat atau tebal menyelimuti wilayah Kelurahan Petung hingga Desa Giripurwa, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada malam hingga pagi hari.
Sejumlah warga mengatakan, kabut asap mulai pekat pada malam hingga pagi hari, khususnya di wilayah Kelurahan Petung hingga Desa Giripurwa dan sekitarnya.
"Bau asap cukup kuat sekitar jam 21.00 Wita sampai pagi, susah bernafas sampai batuk-batuk dan mata merah," ujar Jumansyah, warga Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam.
Darmanto, warga Desa Giripurwa, Kecamatan Penajam, juga mengaku merasakan kabut asap mulai pekat atau tebal saat malam hingga pagi hari sejak beberapa hari terakhir.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait