SIKKA, iNews.id – Dua petugas Satgas Penanganan Covid-19 di Kabupaten Sikka diancam dengan parang oleh pihak keluarga saat hendak menjemput pasien positif virus corona yang melakukan isolasi mandiri (isoman).
Kedatangan kedua petugas Satgas Covid-19 itu sudah ditunggu pihak keluarga dan warga. Mereka masing-masing memegang parang, rata-rata panjang parangnya satu meter. Mereka menolak keluarganya dibawa ke lokasi karantina.
Diperoleh informasi, kejadian tersebut berawal ketika petugas Satgas Covid-19, Minggu (15/8/2021) diperintahkan untuk menjemput dua pasien terkonfirmasi corona di Desa Wolomotong, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka.
Kedua pasien yang isoman itu akan dipindahkan ke lokasi karantina terpusat di Maumere, namun keluarga menolak dan mengancamnya dengan parang. Warga juga nyaris membakar ambulans Covid-19.
"Kalian pulang sana. Kalau tidak, nanti saya potong kalian. Kalian pulang sore ini," teriak salah satu warga sambil mengacungkan parang kepada para petugas Covid-19.
Aksi warga mengancam petugas Covid-19 dengan parang berhasil diredam anggota TNI yang ikut mengawal kedatangan Satgas Covid-19. Namun, akibat aksi pengancaman membuat upaya evakuasi dua pasien Covid-19 batal dilakukan.
Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo mengaku sangat menyayangkan dan terkejut dengan kasus yang dialami oleh petugas Satgas Covid-19.
“Saya harap kejadian itu tidak perlu terulang lagi. Prinsipnya kita terus berikan edukasi kepada warga agar kejadian itu tidak perlu terjadi lagi,” katanya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait