Sistem irigasi baru ini memungkinkan petani menanam lebih dari sekali dalam setahun. Warga mengaku kini bisa menanam padi dan kacang kapan saja karena air tersedia sepanjang tahun.
Masyarakat Lokomea menyambut positif kehadiran teknologi tersebut. Banyak petani bangga karena desanya dijadikan lokasi penerapan teknologi dari perguruan tinggi ternama.
“Dulu kami hanya bisa menanam saat musim hujan. Sekarang air bisa dipakai kapan saja,” ujar salah satu petani di area pemasangan.
Selain manfaat ekonomi, program ini juga memperkuat semangat gotong royong warga dalam merawat fasilitas bersama. Pemerintah desa berharap kerja sama dengan ITB berlanjut pada bidang lain seperti pengelolaan air bersih, energi terbarukan hingga pendidikan.
ITB berkomitmen melakukan monitoring berkala agar pompa tenaga surya terus berfungsi optimal.
“Kami percaya bahwa desa bisa menjadi pusat inovasi, selama masyarakat dilibatkan dan diberdayakan,” kata Epin Saepudin dari ITB.
Program pengabdian masyarakat ITB di Lokomea menunjukkan teknologi tepat guna seperti solar water pump dapat menjadi solusi konkrit bagi desa kering di wilayah 3T. Akses air yang lebih stabil membuka peluang pertanian berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan warga.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait