Sesampainya di rumah, dia kemudian membuka dompet tersebut dan di dalamnya berisi identitas dan surat-surat penting.
Mengingat tidak ada nomor yang bisa dihubungi berdasarkan KTP yang ada di dalam dompet tersebut, ia mencoba menghubungi salah satu aparatur desa di kecamatan Kotawaringin Lama.
Ternyata korban dikenal aparat desa tersebut dan diminta pihak keluarga untuk mengambil barang tersebut ke rumah Yulianah.
"Kemudian ada abang korban datang ke rumah dan menceritakan bahwa tas adiknya yang ada dompet berisi uang dan handphone serta surat berharga diambil oleh pencuri saat beristirahat di Masjid Sirajul Muhtadin," ujar Yulianah.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait