“Di Hari Pangan Sedunia 2025 ini, mari kita dukung dan kembangkan urban farming sebagai bagian dari solusi modern menghadapi krisis pangan dan perubahan iklim. Bersama, kita wujudkan kota yang sehat dan berkelanjutan, demi masa depan pangan yang lebih baik untuk seluruh generasi," katanya.
Di lain pihak, Neni, selaku Ketua Kelompok Wanita (KWT) Buruan Sae Pajajarah Hegar mengungkapkan bahwa Kebun Agro Wisata Kampung Berkebun Pajajaran merupakan salah satu wadah urban farming yang dimanfaatkan oleh anggota kelompok untuk kegiatan positif sekaligus sebagai sebagai solusi ketersedian pangan bagi anggota kelompok.
“Tadinya kami tidak punya lokasi untuk menaman, sekarang sudah ada wadahnya. Kami sangat gembira tentunya, bisa menikmati hasil panen bersama," ucapnya.
Sebagai informasi, sejak diluncurkan pada 2022, program BRINita telah dilaksanakan di 31 titik dan telah memberikan manfaat bagi 1.160 jiwa. Program ini juga telah berkontribusi bagi 86,48 persen Indeks Pembangunan Manusia (IPM) secara umum serta 20,16 persen IPM Perempuan.
Selain itu, program ini juga secara nyata telah menghasilkan 9.544,33 Kg tanaman sayuran hasil panen, 112 tanaman obat-obatan keluarga (Toga) dan berkontribusi 11,27 persen terhadap penurunan stunting.
Program ini juga telah berkontribusi bagi lingkungan dengan menghasilkan 3.982 kg pupuk organik cair, 2.218 liter eco enzim, 64 produk olahan pupuk, 80 kg maggot BSF dan 238,61 kg C02-eq yang berkontribusi bagi efisiensi emisi gas rumah kaca dari penanaman sayuran hidroponik.
Editor : Rizqa Leony Putri
Artikel Terkait