JAKARTA, iNews.id - Gunung Ile Lewotolok yang berada di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur erupsi pada Jumat (11/2/2022). Erupsi ini menyebutkan kolom abu yang teramati setinggi kurang lebih 1.200 meter di atas puncak.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah timur. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi 37 detik,” tulis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Jumat (11/2/2022).
PVMBG mengatakan, saat ini Gunung Ile Lewotolok berada dalam tingkat aktivitas Level III Siaga. Masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari puncak/kawah gunung.
“Masyarakat Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok,” kata PVMBG.
PVMBG mengingatkan potensi bahaya abu vulkanis yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya maka masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ile Lewotolok agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Selain itu, PVMBG mengatakan abu vulkanis hingga saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling Gunung Ile Lewotolok. Masyarakat bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ile Lewotolok agar mewaspadai ancaman lahar terutama di saat musim hujan.
Pengamat Gunung Api Ile Lewotolok Stanislaus Ara Kian mengatakan, ketinggian abu vulkanis saat erupsi tercatat mencapai 1.200 meter dari kawah.
"Warga di sekitar lereng gunung diminta waspada dan tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer. Tidak boleh melakukan aktivitas dan pendakian di atas gunung api," katanya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait