Legislator Partao Perindo TTS Marthen Natonis dan warga gotong royong bangun jalan rabat beton di Desa Boti, TTS. (Foto: Istimewa)

TIMOR TENGAH SELATAN, iNews.id - Derasnya harapan masyarakat terhadap pembangunan desa menjadi penyemangat anggota legislatif (Aleg) Partai Perindo yang dikenal dengan Partai Kita Marthen Natonis untuk turun langsung ke kampung halamannya di Nambaun, Desa Boti, Kecamatan Kie, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur.

Ketua Komisi I DPRD Timor Tengah Selatan ini memimpin gotong royong pembangunan jalan rabat beton yang sangat vital bagi aktivitas warga. Tampil sederhana dalam balutan polo shirt, celana pendek dan sandal jepit, dia membaur bersama warga, ikut mengangkut kerikil dan mencampur semen. 

“Saya pulang ke Boti, tempat saya lahir dan dibesarkan. Bukan sebagai pejabat, tapi sebagai anak kampung yang ingin membangun bersama. Kami gotong royong membangun jalan rabat beton. Semua dilakukan tanpa tender, tanpa tukang, hanya dengan semangat kebersamaan," ujar Marthen Natonis saat dihubungi, Kamis (24/7/2025).

Ketua DPD Partai Perindo Timor Tengah Selatan ini mengungkapkan, pengerjaan jalan sepanjang 80 meter ini sepenuhnya dilakukan secara swadaya. Marthen memasok material semen dan pasir, sementara warga menyumbangkan tenaga serta kerikil. 

Sekitar 60 warga Dusun Nambaun turut ambil bagian dalam kegiatan yang berlangsung selama 2 hari, akhir pekan lalu tersebut. Marthen tak segan duduk lesehan bersama warga, istirahat melepas lelah sambil menikmati kudapan singkong dan pisang rebus. 

Mereka bahkan sempat menyanyi bareng di atas jalan rabat beton yang sebagian sudah kering.

"Saya terharu melihat warga yang sudah berkumpul sejak pagi, Ibu-iIbu yang menyiapkan makanan, tawa yang menyatu dengan keringat. Kita kerjakan ini dari hati, karena yang kita bangun bukan sekadar jalan, tapi harapan," katanya.

Lokasi yang dikerjakan ini merupakan titik paling krusial yang menghubungkan dua pasar tradisional, yakni Pasar Belle dan Pasar Oinlasi. Jalan ini menjadi tumpuan warga satu-satunya, terlebih saat musim hujan. 

Sebab, jalur alternatif hanyalah menyeberangi sungai yang cukup berbahaya dan tidak mungkin digunakan saat debit air meningkat.

"Kondisi ini membuat kami bergerak cepat. Karena bagi warga, ini bukan sekadar jalan, ini adalah urat nadi ekonomi,” kata legislator yang meraih gelar Sarjana Kehutanan dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan Magister Sains dari Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga ini.

Marthen berharap, semangat gotong-royong seperti ini bisa menginspirasi, khususnya bagi para perantau asal Boti yang telah sukses di luar daerah, untuk kembali menaruh perhatian ke kampung halaman.


Editor : Donald Karouw

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network