KENDARI, iNews.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa magnitudo (M) 4,1 yang mengguncang Kabupaten Muna Barat disebabkan aktivitas sesar Buton A Tenggara Lawa. Gempa itu terjadi pada Kamis (9/2/2023) sekitar pukul 00.01 WITA.
Kepala Stasiun Geofisika Kendari Rudin mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan kerusakan yang terjadi akibat gempat tersebut. Hasil pemodelan juga menunjukkan gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
"Sempat terjadi gempa susulan pada pukul 00.39 WITA dengan kekuatan 2,8 magnitudo terletak pada koordinat 4,87 Lintang Selatan dan 122,59 Bujur Timur. Namun juga tidak berpotensi tsunami," kata Rudin.
Adapun episenter gempa di darat pada kedalaman tiga kilometer di 4,92 Lintang Selatan dan 122,58 Bujur Timur. Gempa berpusat sekitar 5,2 kilometer Tenggara, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara, pada skala III sampai IV MMI.
Guncangan gempa dilaporkan dirasakan oleh beberapa warga di Kabupaten Muna Barat dan Muna yang menyebabkan gerabah pecah, jendela atau pintu berderik, dan dinding berbunyi.
BMKG pun mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Warga juga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait