JAKARTA, iNews.id - Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5 mengguncang wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Bengkulu, Sabtu (10/10/2020), pukul 17.43.05 WIB. Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update M4,9.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4,67 Lintang Selatan (LS) dan 102,70 Bujur Timur (BT). Gempa bumi tepatnya berlokasi di laut, pada jarak 33 kilometer (km) dari arah Barat Daya Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, pada kedalaman 46 km.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas subduksi.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault," kata Rahmat Triyono dalam siaran persnya.
Rahmat mengatakan, guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Manna dalam skala intensitas III MMI. Dalam skala ini, getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Sementara di Bengkulu Utara dan Kepahiang dirasakan dalam skala intensitas II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
"Hingga pukul 18.15 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock," ujarnya.
BMKG kembali merekomendasikan kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Hindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," kata Rahmat Triyono.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait