Dia mengingatkan dalam pengelolaan destinasi harus dilakukan dengan memperhatikan inovasi produk wisata, pengembangan UMKM, penerapan pariwisata berkelanjutan.
"Hingga interpretasi dan promosi yang mengemas cerita untuk menarik wisatawan," katanya.
Sementara Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu mengatakan, program dan kegiatan dari Kemenparekraf/Baparekraf, menyentuh aspek pengelolaan destinasi, yang memerlukan kerja sama, dukungan, dan kesiapan dari daerah.
"Untuk itu, masyarakat di destinasi perlu memiliki persepsi dan pemahaman yang seirama akan arah pengembangan destinasi. Hal ini dapat terwujud melalui program peningkatan kapasitas seperti Bimtek hari ini," kata Vinsensius Jemadu.
Desa wisata, meskipun destinasi kecil dan sederhana, mampu menunjukkan gerakan yang besar dan turut mempengaruhi aspek-aspek pembangunan lain. Hal ini tentunya perlu para pelaku yang giat dan semangat, serta memiliki bekal dan keterampilan yang dapat membangun desanya sebagai destinasi pariwisata yang dilirik dan menarik bagi wisatawan.
"Kami harapkan ilmu dan pemahaman yang diperoleh memberikan cara pandang baru terhadap upaya mengelola desa wisatanya," katanya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait