LOMBOK TIMUR, iNews.id – Banjir bandang yang menerjang empat kecamatan di Kabupaten Lombok Timur, NTB menewaskan dua orang dan merusak ratusan rumah warga. Banjir bandang terjadi setelah wilayah itu diguyur hujan deras sejak Sabtu (18/11/2017) hingga Minggu (19/11/2017) dini hari.
Selain tingginya intensitas hujan, banjir bandang juga diakibatkan meluapnya Bendung Pandan Dure karena tidak mampu menampung debit air.
Luapan air dari bendung terbesar di Lombok itu menerjang empat kecamatan dan 15 desa di sekitar bendung tersebut. Empat kecamatan itu masing-masing Kecamatan Keruak, Jerowaru, Sakra Barat, dan Sakra.
Dari empat kecamatan, kondisi terparah dialami Kecamatan Jeerowaru dan Sakra. Ketinggian banjir mencapai setinggi pinggang orang dewasa. Banjir tersebut merendam puluhan rumah warga dan memaksa ribuan jiwa mengungsi ketempat yang lebih aman.
Akses ke dua kecamatan tersebut juga lumpuh akibat sejumlah infrastruktur, seperti jembatan dan jalan mengalami rusak parah diterjang banjir.
Dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kedua korban tewas, yakni Wasila Cantika (9) akibat tertimpa bangunan roboh dan Rozi Gozali (16), hanyut terseret banjir.
“Kedua Kedua korban tewas sudah ditemukan petugas kami di lapangan,” kata Kepala Pusat Dana Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Selain menewaskan dua korban, banjir bandang juga merusak 367 rumah warga meliputi 125 rusak berat, 223 rusak sedang, dan 19 rumah rusak ringan. Selain itu, 14 jembatan dan satu bangunan masjid rusak. Banjir juga menyebabkan 643 kepala keluarg atau lebih dari 2.280 jiwa terisolasi akibat banjir.
Sementara itu, evakuasi korban banjir berlangsung darmatis. Petugas BPBD dibantu warga Desa Sepapan, Kecamatan Sakra dan Jerowaru harus bahu membahu membentangkan tali untuk mengevakuasi sejumlah warga yang terkepung banjir di dalam rumah mereka.
Kasi Operasional SAR Mataram, Putu Arga Sujarwadi mengatakan evakuasi terkendala derasnya arus banjir yang menghantam rumah warga. Meski demikian, tanpa lelah petugas berhasil mengevakuasi satu per satu warga yang terjebak banjir di rumah mereka.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait