JAKARTA, iNews.id - Kematian merupakan keniscayaan dan tiap-tiap makhluk yang bernyawa pasti akan mati meninggalkan dunia fana ini.
Allah SWT berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۗوَاِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ
Artinya: Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. (QS. Surat Al Anbiya: 35)
Bagi Muslim, sudah menjadi keharusan jika mendengar kabar orang meninggal baik saudara, teman, maupun tetangga untuk bertakziyah. Muslim juga dianjurkan memanjatkan doa untuk orang meninggal dan mengantarkannya hingga ke permakaman.
Rasulullah SAW bersabda:
حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ قِيْلَ: مَا هُنَّ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟، قَالَ: إِذَا لَقِيْتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ، وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ، وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ لَهُ، وَإِذَا عَطِسَ فَحَمِدَ اللهَ فَشَمِّتْهُ، وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ، وَإِذَا مَاتَ فَاتَّبِعْهُ (رَوَاهُ مُسْلِمٌ)
Artinya: hak orang muslim atas lainnya ada enam perkara yakni, bila bertemu maka ucapkanlah salam kepadanya, bila diundang maka penuhilah, bila minta nasihat (kebaikan) maka berikah nasihat, bila dia bersin dan membaca hamdalah maka doakanlah (yarhamukallah dan orang yang bersin membalas doa yahdikallah), bila ia sakit maka jenguklah dan bila ia meninggal maka iringkanlah." (HR. Muslim)
Berikut doa untuk orang meninggal sesuai hadis dan Alquran:
1. Membaca Istirja
Jika mendengar orang meninggal dunia, Muslim dianjurkan membaca istirja yakni إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ. Innalillahi wa innaa ilaihi raajiuun.
{الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ}
Artinya: (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. (Al-Baqarah: 156)
Yakni mereka menghibur dirinya dengan mengucapkan kalimat tersebut manakala mereka tertimpa musibah atau kematian, dan mereka yakin bahwa diri mereka adalah milik Allah. Dia memberlakukan terhadap hamba-hamba-Nya menurut apa yang Dia kehendaki.
Mereka meyakini bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala di sisi-Nya seberat biji sawi pun kelak di hari kiamat. Maka ucapan ini menanamkan di dalam hati mereka suatu pengakuan yang menyatakan bahwa diri mereka adalah hamba-hamba-Nya dan mereka pasti akan kembali kepada-Nya di hari akhirat nanti.
Setelah itu membaca doa berikut:
اللَّهُمَّ أجُرني فِي مُصِيبَتِي واخلُف لِي خَيْرًا مِنْهَا
Allahuma ajurnii fii musibatii wakhluf lii khoiran minhaa.
Artinya: Ya Allah, berilah daku pahala dalam musibahku ini, dan gantikanlah buatku yang lebih baik daripadanya, melainkan diberlakukan kepadanya apa yang dimintanya itu".
Doa ini dibaca Rasulullah saat bertakziyah ke Abu Salamah suami Ummu Salamah.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait