Menurutnya, insiden kecelakaan kapal di perairan Batam tersebut, Ditpolairud bersama Basarnas Tanjungpinang berhasil menemukan tujuh orang korban, dengan satu orang selamat dan enam orang lainnya meninggal dunia.
“Sedangkan satu orang korban kecelakaan yang belum ditemukan adalah seorang laki-laki yang menurut informasi adalah tekong atau nakhoda kapal kayu tersebut,” katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kepulauan Riau Amingga M. Primastito menjelaskan, banyaknya permintaan tenaga kerja di luar negeri menjadikan calon pekerja migran terus berdatangan di wilayah Kota Batam yang merupakan tempat transit menuju ke negara tetangga.
Dia menilai, persoalan tersebut membuat pihaknya gencar sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar tidak menggunakan jalur tidak resmi untuk menjadi pekerja migran di luar negeri.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait