Kepala Desa Batu Tulis Muhsin menempelkan stiker di rumah warganya yang berstatus ODP, di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Kamis (2/4/2020). (Foto: iNews/Ema Widiawati)

LOMBOK, iNews.id – Penyebaran virus corona yang terus meluas membuat pemerintah hingga di tingkat desa berupaya mencari solusi untuk mengantisipasi. Di salah satu desa di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), rumah warga yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) bahkan ditempeli stiker.

Penempelan stiker bertuliskan “SEDANG MELAKUKAN ISOLASI DIRI SELAMA 14 HARI” itu dilakukan aparat Desa Batu Tulis, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah. Aparatur desa sebelumnya berkeliling desa, menyisir warga mereka yang baru bepergian ke luar daerah yang terdampak virus corona. Warga tersebut selanjutnya ditetapkan sebagai ODP.

Selain itu, warga yang pulang kampung dari dari luar negeri sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) juga dicari. Mereka didata ke rumah-rumahnya dan langsung masuk dalam daftar yang ditetapkan sebagai ODP.

Stiker yang ditempelkan di rumah warga berstatus ODP, di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Kamis (2/4/2020). (Foto: iNews/Ema Widiawati)

 

Setelah aparatur desa mengetahui data-data warga tersebut, mereka kemudian menempeli rumah warga yang berstatus ODP. Stiker itu sebagai penanda sekaligus peringatan kepada warga yang tinggal di dalamnya untuk menjalani isolasi diri dan menghindari interaksi sosial selama 14 hari ke depan.

Langkah ini diambil perangkat desa sebagai antisipasi dini penyebaran virus corona dari para pendatang atau warga yang pulang kampung. Mereka juga mendapatkan penjelasan dari tim kesehatan dari puskesmas pembantu mengenai pentingnya mereka untuk mengisolasi diri dan menghindari interaksi sosial selama masa isolasi 14 hari.

Kepala Desa Batu Tulis Muhsin yang memimpin langsung penyisiran bersama Babinkamtibmas dan tim kesehatan puskesmas mengatakan, hingga Kamis (4/2/2020), sebanyak 25 warganya masuk dalam daftra ODP virus corona. Kebanyakan bekerja sebagai TKI dari sejumlah negara yang terpapar virus corona seperti Malaysia, Singapura, Timur Tengah, dan sebagian pelajar dari Pulau Jawa.

“Kami tekankan kepada 25 orang warga kami ini agar tidak keluyuran selama 14 hari ke depan. Kami tempelkan stiker supaya dalam masa 14 hari itu mereka menjaga jarak. Ini untuk kebaikan bersama,” kata Muhsin, Kamis (2/4/2020).

Selain menempelkan stiker sebagai tanda masa isolasi, warga juga diberikan akses pengobatan serta obat gratis. Warga dapat mengambil obat-obatan itu di puskesmas setempat.

“Kami menyediakan obat-obatan gratis yang bisa diambil kapan saja mereka butuhkan ketika mereka ada keluhan batuk, pilek, demam dan sebagainya di puskesmas pembantu,” katanya.

Selain cara ini, untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona atau Covid-19 ini, aparat desa juga melakukan deteksi dini dengan memantau di pintu-pintu masuk seperti pelabuhan dan bandara. Sebab, di dua lokasi ini para ODP juga masih sering lolos dari pemeriksaan sehingga dikhwatirkan membuat penyebaran virus corona lebih luas.

Diketahui, dari data pemerintah pusat, hingga Kamis hari ini, jumlah pasien positif corona di Provinsi NTB enam orang. Sementara pasien positif yang meninggal tidak ada.


Editor : Maria Christina

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network