Pasien Covid-19 di Kalteng yang dinyatakan sembuh, Ergon Pranata Pieters (kedua kanan), didampingi Direktur RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya Yayu Indriaty (kedua kiri) di Palangkaraya, Rabu (1/4/2020). (Foto: Antara)

PALANGKARAYA, iNews.id – Seorang warga Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Ergon Pranata Pieters, sembuh dari virus corona. Calon pendeta ini terkonfirmasi menjadi negatif Covid-19 setelah disolasi di RSUD Doris Sylvanus. Kini, sudah dua orang yang sembuh dari virus ini di Kalteng.

Pemuda berusia 26 tahun itu mengatakan, dirinya mendapat kabar baik itu pada Rabu (1/4/2020) pagi. Dia dipastikan sembuh dari virus corona setelah sebelumnya menjadi salah satu pasien positif Covid-19 di Kota Palangkaraya.

“Saya bangun pagi kemarin. Sebetulnya belum mendapat informasi dari rumah sakit. Tetapi di grup WhatsApp ada yang mengabarkan saya sembuh,” kata Ergon di Palangkaraya, Kamis (2/4/2020).

Ergon awalnya dia kebingungan dan sempat beranggapan bahwa yang sembuh pasien lain yang lebih lama dirawat di sana. Namun, ternyata memang dirinya yang dinyatakan sembuh dan bebas dari virus corona.

Sebelum keluar dari rumah sakit, Ergon menceritakan kronologi dirinya menjadi pasien dengan pengawasan (PDP), hingga terkonfirmasi positif. Ergon menceritakan, sekitar 29 Februari 2020, dia baru pulang dari Bogor dan sampai di Palangkaraya pada 1 Maret 2020. Setelah beberapa waktu berlalu, dia mulai merasa demam, sempat menggigil, sedikit batuk dan vertigo.

Akhirnya dia memeriksakan diri ke salah satu rumah sakit swasta. Kemudian dilakukan observasi dan ternyata dia dinyatakan sebagai PDP dan dirujuk ke RSUD Doris Sylvanus. Di sana, Ergon mengaku cemas dengan hasil pemeriksaannya dan tidak tahu kapan akan keluar.

“Selama masa penantian menunggu hasil positif atau negatif, di situ lah beban paling besar sehingga terus menangis dan haru,” kata Ergon.

Masa-masa paling sulit adalah saat menanti hasil pemeriksaan laboratorium, sebab hasil tersebut tak hanya berkaitan dengan dirinya, tetapi juga orang lain. Bahkan dirinya sempat merasa sesak karena rasa khawatir yang begitu dalam. Tetapi, dirinya terus melawan perasaan itu dengan semangat dan dukungan dari berbagai pihak, mulai dari para tenaga medis, kerabat dan jemaat gereja.

Akhirnya pada 26 Maret lalu, dia menerima kabar hasil pemeriksaan laboratorium yang menyatakan dirinya positif Covid-19. Ergon sudah siap mengetahui hasil tesnya.

“Karena semua hal sudah dilalui. Saya tidak berjuang sendirian, saya berjuang dengan para dokter, perawat dan dukungan banyak pihak lainnya,” katanya.

Orang-orang yang berdasarkan penelusuran riwayat dirinya sempat melakukan kontak pun sangat kooperatif. Mereka mematuhi anjuran dari Dinas Kesehatan dengan langsung memeriksakan diri, mengisolasi diri, hingga langkah-langkah pencegahan lainnya.

“Dukungan mereka sangat besar pengaruhnya dan yang terpenting tidak ada yang menjauhi saya,” ucapnya.

Lebih lanjut, dia bercerita tentang pengalamannya di rumah sakit. Selama di sana, apapun yang dibutuhkan selalu dipenuhi oleh para tenaga medis. Penanganan tak hanya tentang Covid-19, namun juga keluhan lainnya. Bahkan, selama di ruang isolasi, dia diperbolehkan menggunakan telepon seluler, fasilitas memadai, sehingga dia tidak merasa bosan.

Setelah dirawat di beberapa hari, Ergon akhirnya dinyatakan sembuh dan bisa keluar dari rumah sakit. Baginya, itu merupakan kabar yang sangat menggembirakan.

Ergon juga mengaku satu ruang dengan kenalannya yang juga positif Covid-19. Walau berdekatan, mereka tidak boleh kontak langsung, tetap menggunakan saluran telepon.

“Dia kondisinya baik-baik saja dan semoga beberapa hari ke depan juga mendapat konfirmasi negatif atau sembuh,” katanya.

Dia menegaskan kekhawatiran pasti ada dalam dirinya dan orang-orang yang menjadi PDP maupun ODP. Namunm setiap orang harus bisa mengelola kekhawatiran itu dengan baik dan jangan sampai kalah dengannya.

Sementara itu, Direktur RSUD Doris Sylvanus Yayu Indriaty mengatakan Ergon merupakan pasien kedua yang dinyatakan sembuh untuk kasus positif Covid-19 di Kalteng.

“Statusnya sembuh dan diperbolehkan kembali ke rumah. Namun, pada kondisi saat ini, dia tetap harus berhati-hati, karena dia tidak kebal terhadap Covid-19 dan tetap berpotensi terkena kembali jika kontak dengan seseorang yang positif Covid-19,” katanya.

Sementara untuk surat pernyataan sembuh, pihaknya tetap berkoordinasi dengan Balai Besar Penelitian Kesehatan, karena sampelnya kemarin dikirimkan ke sana. Surat resminya nanti berasal dari Kementerian Kesehatan.


Editor : Maria Christina

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network