Desa Lebong Tandai di Bengkulu pernah menjadi rebutan banyak negara. Di tempat tersebut terdapat tambang emas terbesar pada awal abad ke-20. (Foto: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Dikutip dari laman Kebudayaan Kemendikbud, eksplorasi emas di Lebong Tandai dimulai pada kisaran tahun 1906-1910. Perusahaan asal Belanda, Mijnbouw Maatschapij Simau membangun instalasi pengelolaan emas di Lebong Tandai pada 1901.  

Pada 1939, perusahaan ini tercatat memproduksi logam emas sebanyak 2,5 ton, yang setengahnya berasal dari Lebong Tandai.

Mesin tumbuk di lereng Bukit Lebong Baru, jejak peninggalan tambang emas di Desa Lebong Tandai. (Foto: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Pembukaan tambang emas di Desa Lebong Tandai membuat desa itu berubah menjadi kota mewah. Terdapat fasilitas seperti rumah sakit, helipad, bioskop, lapangan bola, lapangan tenis, lapangan basket.  

Hingga kini, bekas bangunan perusahaan Belanda itu sebagian masih bisa dijumpai.

Bekas bangunan silindris di permukiman penduduk, jejak peninggalan tambang emas di Desa Lebong Tandai. (Foto: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Penjajahan Belanda di Indonesia berakhir pada 1945 Perusahaan Belanda pun angkat kaki dan membuat tambang emas di Lebong Tandai meredup. 

Pada 1980, tambang emas di Desa Lebong Tandai dikelola perusahaan Asing asal Australia yakni PT Lusang Mining. Namun perusahaan itu bangkrut pada 1994 dan meninggalkan Lebong Tandai yang kini dikelola secara tradisional oleh masyarakat setempat.


Editor : Reza Yunanto

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network