Cerita Rakyat Legenda Putri Tujuh Kota Dumai (Istimewa)

Setelah melihat putri tersebut, Pangeran Empang kembali ke kerajaan dan memutuskan untuk mengirim utusannya ke kerajaan Cik Sima untuk meminang Putri Mayang Sari. Namun, Cik Sima menolak pinangan Pangeran Empang.

Hal ini dilakukan Cik Sima, karena Cik Sima memegang teguh adat dari kerajaan bahwa yang seharusnya menerima pinangan adalah putri yang paling tua terlebih dahulu.

Pangeran Empang tidak mau dan bersikeras untuk meminang Putri Mayang Sari. Lagi dan lagi Cik Sima menolak pinangan Pangeran Empang. Karena pinangannya ditolak, Pangeran Empang marah dan murka kepada Cik Sima dan memutuskan untuk mengirim pasukan untuk menyerang kerajaan Seri Bunga Tanjung.

Akibat dari serangan Pangeran Empang, terjadilah peperangan antara kerajaan Cik Sima dan juga kerajaan Pangeran Empang. Akhirnya Cik Sima mengungsikan ketujuh putrinya ke dalam hutan yang disembunyikan di sebuah lubang yang ditutupi atap yang terbuat dari tanah dan dihalangi oleh pepohonan. Tidak lupa Cik Sima membekali ketujuh putrinya makanan selama tiga bulan.

Peperangan yang terjadi antara kerajaan Cik Sima dan juga kerajaan Pangeran Empang berlangsung cukup lama.

Di tengah peperangan, pasukan dari Cik Sima sudah mulai terdesak, banyak korban berjatuhan, situasi kerajaan yang porak poranda, sehinga Cik Sima meminta bantuan jin yang sedang bertapa di bukit Hulu Sungai Umai, dan jin tersebut menyetujuinya.

Ketika Pangeran Empang dan pasukannya sedang berisitirahat di malam hari dekat Hilir Sungai Umai. Tiba-tiba ribuan buah bakau berjatuhan menimpa Pangeran Empang dan pasukannya. Dalam waktu hitungan detik saja, pasukan dari Pangeran Empang dapat dilumpuhkan dan Pangeran Empang pun terluka.


Editor : Nur Ichsan Yuniarto

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network