JAMBI, iNews.id – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Perindo Jambi Iskandar Budiman menginstruksikan kepada para calon anggota legislatif (caleg) agar tidak melakukan politik uang. Selain bertentangan dengan Undang-Undang (UU) Pemilu, hal tersebut dinilainya akan menjadikan anggota dewan terjerembap dalam kasus korupsi.
“Kita ambil contoh anggota DPR yang tertangkap, ya itu kan tak terlepas karena budaya mereka membayar, membeli suara kemarin (saat masa kampanye). Akhirnya mereka harus mengembalikan uang itu,” kata Iskandar, Rabu (23/1/2019).
Selain itu, dia meminta kepada para caleg memberikan edukasi politik. Selain membantu agar warga menjadi melek politik, sekaligus mengedukasi soal regulasi-regulasi hak dan kewajiban pemilih.
“Kita harus turun bertemu masyarakat. Kita sampaikan jangan mau dibeli suaranya. Kalau mereka mau dibeli (suara) ya artinya akan berpotensi menyebabkan korupsi bagi caleg yang terpilih itu ke depannya. Jadi dalam hal ini kami memberi edukasi politik yang positif,” ujarnya.
Di samping itu, Iskandar yakin Perindo Jambi mampu membantu perolehan suara Perindo secara nasional di Pemilu 2019. Sebab, berbagai program partai besutan Hary Tanoesoedibjo terbukti bermanfaat bagi masyarakat. Bahkan, program Perindo itu diikuti oleh caleg dari partai lain.
“Harapan kami masyarakat mengerti partai mana yang peduli terhadap masyarakat. Program Perindo kan sudah dilakukan oleh pak ketum sudah (berjalan) empat tahun mulai dari program gerobak, ambulans, fogging dan UMKM,” ucapnya.
Dia menuturkan, program yang dilakukan caleg dari partai lain terkadang tidak berlanjut dan berhenti di tengah jalan jika tidak terpilih. Berbeda dengan Perindo yang sejak pertama didirikan memberikan bantuan yang bermanfaat bagi masyarakat hingga saat ini.
“Di beberapa daerah sudah banyak yang ikut-ikut (program) kita (Perindo). Misalnya, buat ambulans seperti ini, nanti kalau tidak jadi malah ditarik lagi, kalau kita kan enggak,” tuturnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait