PT SRL sendiri mulai mengantongi izin operasional di Pulau Rangsang sejak 2007 dan mulai beroperasi pada 2009. Seiring dengan aktivitas operasional tersebut, perusahaan meluncurkan program pengembangan masyarakat 1 milliar per tahun hingga saat ini.
Selain itu, PT SRL juga meluncurkan Program Desa Bebas Api pada 2020 yang mencakup 10 desa di sekitar area konsesi. Program ini menjadi bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan dalam melindungi lingkungan sekaligus mendukung keberlanjutan hidup masyarakat sekitar.
Melalui kesepakatan yang dijalin, berbagai kegiatan pencegahan karhutla dilaksanakan secara terpadu. Mulai dari pelatihan pemadaman api bagi masyarakat, patroli rutin di wilayah rawan kebakaran, hingga edukasi lingkungan yang bertujuan mengubah pola pikir masyarakat dalam membuka lahan tanpa harus membakar.
Perwakilan manajemen PT SRL, Fahmi Panjaitan menegaskan bahwa komitmen perusahaan tidak hanya berorientasi pada bisnis semata, melainkan juga mencakup kepedulian terhadap aspek sosial, lingkungan, dan ekonomi masyarakat sekitar. Hal tersebut sejalan dengan filosofi bisnis perusahaan yang menempatkan kebermanfaatan sebagai prinsip utama.
“Kami berkomitmen dalam bidang sosial, lingkungan, dan ekonomi sebagaimana filosofi bisnis perusahaan. Apa pun yang kami lakukan harus memberikan manfaat bagi negara, daerah, masyarakat, dan juga perusahaan. Salah satu implementasinya adalah berkolaborasi dengan stakeholder dan masyarakat sekitar melalui Program Desa Bebas Api,” ujarnya.
Dia menambahkan, keberhasilan program ini tidak mungkin dicapai oleh satu pihak saja. Diperlukan dukungan dan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, aparat penegak hukum, dunia usaha, hingga masyarakat. Sinergi tersebut menjadi kunci dalam menciptakan sistem pencegahan karhutla yang efektif dan berkelanjutan.
Editor : Rizqa Leony Putri
Artikel Terkait