Di juga menjelaskan, selama bertugas di Afrika Tengah, dirinya melaksanakan tugas sebagai Pasukan Taktis pada Pleton Bravo. Dalam satu peleton terbagi menjadi tiga regu. Satu regu berjumlah 10 personel gabungan dari Polwan dan polisi laki-laki. Tugasnya sudah diatur bergantian untuk melaksanakan tugas patroli di titik yang sudah ditentukan oleh pihak JTFB Commander.
Bagi Iis, menjalankan misi di Afrika Tengah merupakan kebanggaan baginya. "Saya sangat bangga bisa mendapatkan tugas misi kemanusiaan di sini. Ini merupakan pengalaman hidup saya yang tidak bisa saya lupakan," katanya.
Dia juga mengakui, selama tugas di Afrika Tengah, hal yang paling berat dan harus dia tahan saat rindu dengan keluarga. Biasanya selama dinas di Polda Banten, ketika pulang, dia bisa langsung bertemu suami dan anak. Namun sekarang, jarak mereka sangat jauh sehingga ini menjadi tantangan baginya.
"Saya harus bisa menahan rasa kangen ini, sehingga saya dapat menjalankan tugas dengan baik. Untuk itu, ketika waktu libur saya menyempatkan diri untuk menghubungi suami dan anak-anak. Alhamdulillah dengan adanya kecanggihan teknologi dapat mengurangi rindu saya," katanya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait