JAKARTA, iNews.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban tewas akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng) mencapai 2.113 orang hingga Sabtu (20/10/2018). Seluruh korban meninggal telah dimakamkan, baik pemakaman massal mau pun oleh keluarga dan kerabatnya.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, sebaran korban jiwa dalam bencana itu yakni di Kota Palu 1.703 orang, Donggala 171 orang, Sigi 223 orang, Parigi Moutong 15 orang, dan Pasangkayu 1 orang.
“Total korban jiwa dalam bencana gempa dan tsunami Sulteng 2.113 orang,” kata Sutopo dalam keterangan tertulis, Minggu (21/10/2018).
Dia menambahkan, dalam musibah tersebut 1.309 orang dinyatakan hilang akibat gulungan ombak dari tsunami dan fenomena likuifaksi. Seperti diketahui, akibat gempa bumi berkekuatan 7,4 skala richter (SR) pada Jumat (28/9/2018), membuat permukaan tanah di kawasan Petobo, Balaroa dan Jono Oge ambles, sehingga diperkirakan orang hilang masih akan bertambah.
“Sebanyak 1.309 orang hilang, 4.612 orang luka-luka dan sebanyak 223.751 orang mengungsi di 122 titik,” ujarnya.
Pembersihan puing-puing bangunan hingga pekan ketiga usai gempa masih terus dilakukan oleh petugas gabungan bersama relawan. Sedikitnya 251 unit alat berat dikerahkan untuk pembersihan lingkungan dan lainnya. Baik alat berat yang di bawah kendali TNI sebanyak 64 unit maupun dari Kementerian PUPR 187 unit.
“Penanganan darurat dampak gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah terus dilakukan hingga saat ini. Percepatan pemulihan dampak bencana terus dintensifkan, khususnya pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, pelayanan medis, perbaikan infrastruktur dasar, dan normalisasi kehidupan masyarakat,” tuturnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait