Gempa terkini kembali guncang wilayah Banten. (Foto: BMKG)

"Jika pelepasan potensi gempa tersebut terjadi bersamaan, maka magnitudo gempa bumi bisa mencapai 9 atau lebih. Energi yang dihasilkan dari potensi gempa itu mirip dengan gempa bumi dan tsunami Aceh 2004," katanya.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menjelaskan daratan sekitar pusat gempa bumi di Banten pada umumnya berupa morfologi dataran dan perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh endapan sedimen berumur kuarter hingga tersier.

Endapan kuarter dan tersier yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat urai, lunak, lepas, belum kompak dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.

Dari posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG, USGS Amerika Serikat dan GFZ Jerman, gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di selatan Jawa bagian barat (sekitar Selat Sunda).

Pada lokasi itu, mekanisme sesar naik yang berarah relatif barat laut-tenggara. Gempa bumi Magnitudo 6,6 merupakan gempa bumi yang terjadi pada bidang gesek antara kedua lempeng tersebut.

Melihat pada kondisi endapan yang telah mengalami pelapukan, maka tak heran gempa yang terjadi di sekitar wilayah Banten selalu diiringi dengan banyaknya kerusakan.


Editor : Kastolani Marzuki

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network