Dari operasi SAR 2021, Basarnas Kendari melakukan penyelamatan dan evakuasi 392 orang dengan rincian 342 orang selamat dan 33 meninggal. Namun, terdapat 17 orang yang dinyatakan hilang meski telah dilakukan pencairan selama tujuh hari.
"Dari jumlah keseluruhan kecelakaan yang terjadi di wilayah kerja Kantor Pencarian dan Pertolongan Kendari apabila dibandingkan dengan tahun 2021 terjadi penurunan sekitar 19 persen," kata Aris.
Basarnas menyebut sepanjang 2022, jumlah operasi penyelamatan terhadap kecelakaan kapal didominasi di wilayah perairan Kabupaten Wakatobi.
Pihaknya telah membentuk 664 potensi SAR di berbagai daerah seperti di Kabupaten Muna, Konawe Utara, dan Wakatobi sebagai perpanjangan tangan untuk memberikan pertolongan ketika terjadi musibah atau kondisi membahayakan manusia di atas permukaan air.
Potensi SAR yang dilatih dari berbagai unsur gabungan, antara lain instansi pemerintah, organisasi masyarakat, dan kelompok nelayan. Pelatihan diberikan agar mereka memiliki sikap mental di bidang kemanusiaan dan bisa membantu Basarnas dalam penanganan awal apabila terjadi suatu kedaruratan baik bencana maupun kecelakaan.
Basarnas mengimbau khususnya para nelayan sebelum melaut agar terlebih dahulu memperhatikan kelayakan kapal, alat komunikasi, alat keselamatan, dan selalu memperhatikan kondisi cuaca. Selain itu, mempersiapkan alat komunikasi dan navigasi seperti marine radio, HP, peta, dan GPS.
"Siapkan alat keselamatan seperti pelampung dan ringboy, terakhir selalu memperhatikan kondisi cuaca dengan melihat informasi dari BMKG sebelum melaut," kata Aris.
Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait