Pesisir selatan Banten berpotensi diterjang tsunami 30 meter. Pada Desember 2018, sejumlah wilayah di Banten diterjang tsunami akibat Gunung Anak Krakatau longsor. (Foto: Antara)

SERANG, iNews.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan wilayah pesisir selatan Banten berpotensi terjadi tsunami dengan ketinggian hingga 30 meter.

Terkait poensi bencana besar tersebut, BMKG mengimbau masyarakat terutama di wilayah pesisir selatan Banten tidak panik namun selalu mewaspadai potensi itu.

"Kami minta warga pesisir selatan Banten tetap waspada, namun tidak panik berlebihan," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Serang Tarjono, Jumat (4/11/2022).

Menurut Tarjono, sebetulnya pesisir selatan Banten berpotensi tsunami dan bukan hal yang baru, tetapi sudah lama berdasarkan hasil kajian keilmuan yang saat itu diungkap oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), BMKG dan instansi lain.

Potensi gelombang tsunami hingga 30 meter itu, dimana di laut selatan Jawa terdapat pertemuan lempengan Indo - Australia dan Eurasia. Kedua lempengan itu di laut selatan Banten kerap terjadi gempa tektonik di bawah magnitudo 5.

Karena itu, masyarakat pesisir selatan Kabupaten Lebak dan Pandeglang, Banten, agar selalu waspada potensi gelombang tsunami tersebut. "Kami minta warga jika terjadi gempa dahsyat maka segera mengevakuasi mandiri ke tempat-tempat yang tinggi yang aman dan tidak menunggu sirine," katanya.

Dia mengatakan berdasarkan hasil kajian keilmuan potensi gelombang tsunami itu dengan gempa magnitudo di atas 7 dengan kedalaman kurang dari 60 kilometer.

Masyarakat pesisir selatan Banten  harus mengevakuasi secara mandiri jika terjadi gempa berkekuatan di atas magnitudo 7, karena berpotensi tsunami.

Untuk mengurangi risiko kebencanaan tsunami dan tidak menimbulkan banyak korban maupun kerusakan material, kata dia, pihaknya melaksanakan kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat pesisir selatan Banten.

Kegiatan itu bertujuan agar masyarakat pesisir dapat mengantisipasi ketika terjadi gempa dan tsunami dengan melakukan evakuasi secara mandiri ke tempat - tempat tinggi dan lokasi aman tanpa menunggu sirine.

BMKG juga melakukan kegiatan "Goes to School" juga Sekolah Lapang Gempa ( SLG) untuk memberikan pengetahuan kepada siswa dan masyarakat bagaimana penyelamatan diri sendiri jika terjadi gempa dan tsunami.


Editor : Kastolani Marzuki

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network