Menurutnya, nantinya akan ada tiga bilik dengan kapasitas 400 hingga 500 kantung napas per hari. Bagi calon penumpang pesawat agar melakukan pre-order melalui aplikasi travelation jika ingin menggunakan GeNose C19, seperti halnya rapid test antigen.
Dia menambahkan, implementasi GeNose C19 juga melibatkan anak usaha PT Angkasa Pura Solusi (APS) yang bekerja sama dengan Farmalab dan bertanggung jawab terhadap operasional GeNose C19 di lapangan.
“AP II mendukung penggunaan GeNose C19 karena produk dalam negeri ini telah mendapat izin edar dari Kemenkes serta disetujui Satgas Penanganan Covid-19," ucapnya.
GeNose C19 merupakan alat yang dikembangkan Universitas Gadjah Mada untuk mendeteksi Covid-19 melalui embusan napas. Hasil pemeriksaan melalui GeNose C19 dapat diketahui dalam waktu sekitar 3 menit.
Indra menuturkan, Bandara Sultan Thaha memiliki Airport Health Center yang merupakan lokasi untuk rapid test antigen dan GeNose C19 yang terletak di area selasar. Airport Health Center ini juga dilengkapi dengan infrastruktur digital, seperti aplikasi Travelation yang dikembangkan AP II untuk melakukan pemesanan tes Covid-19.
"Nantinya, GeNose C19 ini bisa saja diintegrasikan juga di Airport Health Center dengan menambah sejumlah fasilitas,” ucapnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait