JAKARTA, iNews.id – ARYADUTA Menteng bersama Penjaga Laut, komunitas pemuda yang aktif bergerak menjaga kelestarian laut Indonesia, menggelar aksi nyata penanaman 1.000 bibit mangrove di Pulau Pari, Kepulauan Seribu.
Marketing Communication Manager ARYADUTA Menteng, Mohd R Mohani menegaskan bahwa perlindungan lingkungan tidak cukup hanya dengan wacana atau dokumen kebijakan. “Diperlukan aksi nyata dan kolaborasi lintas sektor untuk menjaga keberlanjutan alam,” ujarnya.
General Manager ARYADUTA Menteng Fajar Sukarno menambahkan bahwa ini adalah kolaborasi kedua dengan Penjaga Laut.
“Tahun lalu, kami menanam mangrove di Tanjung Pasir, Banten. Ke depannya, kami akan terus mendukung kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian hotel terhadap lingkungan,” katanya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari agenda tahunan ARYADUTA Menteng dalam rangka ulang tahun ke-51, sekaligus menyambut HUT ke-80 Republik Indonesia dengan pengibaran bendera raksasa di lokasi penanaman.
Penanaman mangrove di sisi timur Pulau Pari, tepatnya di Pantai Rengge, bertujuan melindungi pantai dari abrasi, memulihkan ekosistem, menyerap karbon dioksida, serta menyediakan habitat bagi biota laut. Saat ini, luas Pulau Pari telah menyusut dari 45 hektare menjadi 41 hektare akibat abrasi, kerusakan mangrove, eksplorasi berlebihan, dan perubahan iklim.
Acara ini juga melibatkan Kelompok Perempuan Pulau Pari serta penggiat media sosial @dicapriadi dan @ipulsoedibjoe untuk menginspirasi masyarakat luas. Selain menanam mangrove, peserta berdiskusi mengenai sejarah Pulau Pari, potensi UMKM lokal seperti ikan asin, olahan rumput laut, dan keripik sukun, serta berkeliling pulau dengan sampan untuk melihat kerusakan hutan bakau.
Sekitar 50 peserta, terdiri dari karyawan ARYADUTA Menteng dan relawan Penjaga Laut, turut ambil bagian. Melalui kegiatan ini, diharapkan terjalin kebersamaan sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga alam.
“Menjaga lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama. Tidak ada pihak lain yang akan melindunginya selain kita sendiri,” tutur Mohani.
Editor : Anindita Trinoviana
Artikel Terkait